Sebutkan Beberapa Cara Agar Fosil Dapat Dipertahankan

Posted on
Pengarang: Lewis Jackson
Tanggal Pembuatan: 8 Boleh 2021
Tanggal Pembaruan: 17 November 2024
Anonim
LITOSTRATIGRAFI, BIOSTRATIGRAFI, KRONOSTRATIGRAFI
Video: LITOSTRATIGRAFI, BIOSTRATIGRAFI, KRONOSTRATIGRAFI

Isi

Istilah "fosil" mengacu pada jejak kehidupan masa lalu. Sebuah fosil dapat berupa sisa-sisa organisme, seperti daun, cangkang, gigi atau tulang, atau sebuah fosil dapat menunjukkan aktivitas suatu organisme seperti kaki, senyawa organik yang mereka hasilkan, dan liang. Ada beberapa metode pelestarian fosil untuk hewan, tumbuhan dan bagian-bagiannya.

Pembekuan

Pembekuan adalah bentuk pelestarian yang langka di mana seekor hewan tetap beku dari kematian sampai saat ditemukan, seperti hewan yang jatuh ke dalam lubang atau celah dan pembekuan, atau ketika hewan dibekukan dengan cepat. Jenis pelestarian ini menghasilkan sisa-sisa hewan ideal yang ideal, sering kali termasuk kulit, otot, tulang, rambut, dan organ dalam yang terjaga. Hewan yang umum ditemukan dalam keadaan ini adalah hewan yang tahan dingin seperti badak dan mammoth berbulu dari zaman es terakhir.

Permineralisasi

Permineralisasi adalah jenis pelestarian fosil yang paling umum. Metode pelestarian ini terjadi ketika mineral terlarut dalam air tanah mengisi ruang seluler seperti rongga mikroskopis dan pori-pori tanaman dan hewan. Mineral terlarut kemudian mengkristal dan menghasilkan fosil berbatu dalam bentuk hewan atau tumbuhan, yang mengandung sebagian besar bahan padat asli. Pelestarian organisme seperti gigi, tulang, kulit dan kayu terjadi dengan permineralisasi.

Pemakaman

Penguburan adalah jenis pelestarian lainnya. Metode pengawetan ini terjadi ketika organisme seperti rawa gambut yang mengandung akar pakis, kerucut, tunggul dan batang, kulit limau, dolar pasir, kulit moluska dan sisa-sisa tanaman, terbaring di tanah selama bertahun-tahun di daerah yang kaya dengan asam tanat pekat. Seringkali organisme ini sebagian besar tetap tidak berubah, dengan pengecualian beberapa pembusukan dan sedikit perubahan warna.

Cetakan dan gips

Dalam beberapa kasus, pengawetan terjadi dengan cetakan dan cetakan alami. Dengan metode pengawetan ini, suatu organisme akan berada di sedimen dan pada waktunya, sedimen di sekitarnya akan mengeras. Organisme akhirnya larut dan, dengan tidak adanya pasir atau tanah liat untuk mengisi rongga yang tersisa, cetakan alami organisme akan terbentuk. Cetakan eksternal, atau bagian luar cetakan, sering menggambarkan detail yang halus dari permukaan organisme. Kadang-kadang, rongga bagian dalam berisi bahan pengisi seperti pasir atau tanah liat, yang menggandakan permukaan asli organisme dan menciptakan gips alami.