Isi
Ada beberapa kesamaan antara baterai lithium-ion dan baterai NiCad (nickel-cadmium). Kedua jenis baterai ini dapat diisi ulang dan ideal untuk aplikasi tertentu. Ada juga perbedaan yang signifikan.
Aplikasi
Baterai lithium-ion sering digunakan dalam perangkat elektronik portabel seperti komputer laptop, kamera digital dan ponsel. Banyak peralatan listrik portabel dan radio dua arah menggunakan baterai nikel-kadmium.
Efek Memori
Menurut BatteryUniversity.com, "memori" adalah efek yang mengganggu beberapa jenis baterai. Kristal besar terbentuk di pelat sel ketika beberapa jenis baterai tidak habis secara berkala. Akumulasi ini dapat menyebabkan baterai kehilangan area penyimpanan listrik. Baterai nikel-kadmium, tidak seperti baterai lithium-ion, rentan terhadap "efek memori" ini.
Umur simpan
Kedua jenis baterai ini memiliki daya tahan yang relatif tinggi. Baterai nikel-kadmium dapat disimpan atau digunakan hingga 5 tahun. Baterai lithium-ion dapat bertahan selama 2 hingga 3 tahun.
Siklus
Jika dirawat dengan baik, baterai nikel-kadmium dapat menawarkan lebih dari 1.000 siklus pengisian dan pengosongan. Baterai lithium-ion mampu menawarkan siklus pengisian dan pengosongan antara 300 dan 500.
Self-Debit
Menurut GreenBatteries.com, baterai nikel-kadmium memiliki tingkat self-discharge yang lebih tinggi daripada baterai lithium-ion. Baterai NiCad perlu diisi ulang jika telah disimpan tanpa digunakan selama beberapa bulan. Baterai lithium-ion di sisi lain, bisa tidak digunakan selama beberapa bulan sebelum mulai lepas sendiri.
Tegangan
Baterai lithium-ion beroperasi pada tegangan lebih tinggi dibandingkan baterai nikel-kadmium. Baterai lithium-ion khas beroperasi pada 3,7 volt dan baterai nikel-kadmium beroperasi pada 1,2 volt.