Penyebab Tekanan Barometrik

Posted on
Pengarang: Judy Howell
Tanggal Pembuatan: 28 Juli 2021
Tanggal Pembaruan: 15 November 2024
Anonim
Barometer changes can trigger headaches
Video: Barometer changes can trigger headaches

Isi

Anda mungkin pernah mendengar stasiun cuaca berbicara tentang tekanan barometrik suatu daerah. Tingkat tekanan barometrik yang tinggi dapat menyebabkan suhu yang lebih dingin dan langit yang tidak berawan, sedangkan tingkat tekanan barometrik yang rendah sering menyebabkan suhu dan awan yang lebih hangat, kemungkinan disertai oleh hujan. Tapi apa sebenarnya tekanan barometrik dan apa yang menyebabkannya berubah? Penyebab tekanan barometrik — kepadatan, suhu, dan ketinggian — saling terkait erat.

Apa itu Tekanan Barometrik?

Tekanan barometrik adalah istilah lain untuk tekanan udara. Kita menganggap udara sebagai tanpa bobot, tetapi sebenarnya udara memang memiliki bobot. Molekul udara di atas titik tertentu di Bumi menimbang (atau mengerahkan tekanan) pada titik itu. Tekanan ini disebut tekanan barometrik. Tekanan barometrik diukur dengan barometer.

Gravitasi

Seperti semua molekul, molekul udara ditarik ke tanah oleh gravitasi. Tekanan yang diberikan molekul di tanah tergantung pada gaya gravitasi. Misalnya, tekanan barometrik di bulan akan lebih kecil dari tekanan barometrik di Bumi karena gravitasi di bulan lebih sedikit.

Massa jenis

Kepadatan massa udara mempengaruhi tekanan barometrik. Jika massa udara di atas titik tertentu di Bumi lebih padat, ada lebih banyak molekul udara yang memberikan tekanan pada titik itu. Oleh karena itu, tekanan barometrik lebih tinggi. Jika massa udara yang sama kurang padat, ada lebih sedikit molekul udara yang memberikan tekanan pada titik yang sama, yang berarti tekanan barometrik lebih rendah.

Suhu

Udara panas tidak sepadat udara dingin, itulah sebabnya udara panas naik dan udara dingin turun. Ini dapat dijelaskan dengan memikirkan bagaimana molekul bergerak di udara panas dan di udara dingin. Molekul di udara panas bergerak cepat, sehingga mereka cenderung saling memantul dan bergerak terpisah, menciptakan massa udara yang kurang padat. Molekul di udara dingin bergerak lebih lambat, sehingga mereka cenderung tetap bersama, menciptakan massa udara yang lebih padat.

Ketinggian

Ketinggian lokasi mempengaruhi tekanan barometrik secara tidak langsung, karena ketinggian mempengaruhi suhu. Misalnya, suhu di pegunungan lebih dingin, sehingga pegunungan memiliki tekanan barometrik rata-rata yang lebih tinggi daripada suhu di pantai. Selain itu, terbang di pesawat terbang dapat menyebabkan telinga Anda meletus karena peningkatan tajam dalam tekanan barometrik. Peningkatan ini terjadi karena pesawat melewati udara dingin di ketinggian.