Apa Keuntungan HPLC Daripada GC?

Posted on
Pengarang: Peter Berry
Tanggal Pembuatan: 12 Agustus 2021
Tanggal Pembaruan: 13 November 2024
Anonim
Mengenal Alat HPLC-Media Pembelajaran Animasi Drawing oleh 1804_DAVIN TISKA ABRIANI
Video: Mengenal Alat HPLC-Media Pembelajaran Animasi Drawing oleh 1804_DAVIN TISKA ABRIANI

Isi

Teknik kromatografi dilakukan di laboratorium ilmiah untuk memisahkan senyawa kimia dari sampel yang tidak diketahui. Sampel dilarutkan dalam pelarut dan mengalir melalui kolom, di mana ia dipisahkan oleh tarik senyawa terhadap bahan kolom. Daya tarik polar dan non-polar terhadap bahan kolom adalah gaya aktif yang menyebabkan senyawa terpisah dari waktu ke waktu. Dua jenis kromatografi yang digunakan saat ini adalah kromatografi gas (GC) dan kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC).

Fase Pengangkut Seluler

Kromatografi gas menguapkan sampel dan dibawa sepanjang sistem oleh gas inert seperti helium. Menggunakan hidrogen menghasilkan pemisahan dan efisiensi yang lebih baik, tetapi banyak laboratorium melarang penggunaan gas ini karena sifatnya yang mudah terbakar. Ketika menggunakan kromatografi cair, sampel tetap dalam keadaan cair dan didorong melalui kolom di bawah tekanan tinggi oleh berbagai pelarut seperti air, metanol atau asetonitril. Konsentrasi yang berbeda dari setiap pelarut akan mempengaruhi kromatografi masing-masing senyawa secara berbeda. Memiliki sampel tetap dalam keadaan cair meningkatkan stabilitas senyawa.

Jenis Kolom

Kolom kromatografi gas memiliki diameter internal yang sangat kecil dan panjangnya dapat berkisar antara 10 hingga 45 meter. Kolom berbasis silika ini melingkar di sepanjang bingkai logam bundar dan dipanaskan hingga suhu 250 derajat Fahrenheit. Kolom kromatografi cair juga berbasis silika tetapi memiliki selubung logam tebal untuk menahan tekanan internal yang tinggi. Kolom-kolom ini beroperasi di bawah suhu kamar dan panjangnya berkisar antara 50 hingga 250 sentimeter.

Stabilitas Senyawa

Dalam kromatografi gas, sampel yang disuntikkan ke dalam sistem diuapkan pada sekitar 400 derajat Fahrenheit sebelum dibawa melalui kolom. Dengan demikian, senyawa tersebut harus mampu menahan panas pada suhu tinggi tanpa terurai atau terdegradasi menjadi molekul lain. Sistem kromatografi cair memungkinkan ilmuwan untuk menganalisis senyawa yang lebih besar dan kurang stabil karena sampel tidak mengalami panas.