Isi
Dalam kondisi tertentu, makhluk hidup dapat meninggalkan jejak diri mereka dalam bentuk fosil. Fosil adalah sisa-sisa atau jejak organisme, disimpan dalam cetakan atau cetakan yang membatu. Mereka sangat berguna bagi ahli biologi yang dapat menggunakannya untuk menemukan spesies hewan yang punah, dan mempelajari cara hewan tersebut berevolusi dan hidup. Jenis-jenis fosil tertentu dapat disebut sebagai "cetakan" atau "cetakan" karena cara pembentukannya.
Definisi dan Formasi
••• ca2hill / iStock / Getty ImagesCetakan dan cetakan adalah tayangan tiga dimensi di mana kontur permukaan suatu organisme dipertahankan. Organisme yang terkubur dalam endapan perlahan membusuk, meninggalkan rongga yang berisi gambar persis bentuk dan ukuran organisme. Ketika ruang kosong ini diisi dengan material, material ini mengambil bentuk cetakan, membentuk gips. Meskipun fosil dapat menunjukkan karakteristik organisme asli, biasanya tidak ada bahan organik yang tersisa.
Setelah sisa-sisa organisme membusuk dan sedimen di sekitarnya mengeras, air menyaring sedimen, melepaskan sisa-sisa organik dan meninggalkan kekosongan berisi struktur rinci organisme yang disebut im negatif atau eksternal. Fosil gips langka terbentuk ketika cetakan diisi dengan bahan, seperti sedimen atau mineral yang larut, dan menciptakan replika organisme asli. Gips dapat dibandingkan dengan memasukkan Jell-o ke dalam cetakan dan membiarkannya diatur; bentuk yang dihapus adalah cetakan cetakan.
Sifat-sifat Fosil
Biasanya cetakan dan cetakan memperlihatkan karakter tiga dimensi yang berbeda. Kadang-kadang, bahan anorganik menggantikan cangkang organisme, meninggalkan kesan permukaan interior yang disebut cetakan internal. Ketika jamur ini diisi dengan mineral yang larut, ia membentuk gips internal, yang disebut steinkern, yang berarti "gips batu" dalam bahasa Jerman. Menurut Petrified Wood Museum, steinkern yang paling umum untuk tanaman termasuk rincian diawetkan dari jaringan vaskular dan korteks dalam empulur tanaman (rongga permukaan luar batang tengah).
Penggunaan Fosil
••• Goran Bogicevic / iStock / Getty ImagesJejak organisme yang punah, seperti liang, cangkang, tanaman, jejak dan jejak, mewakili jenis cetakan fosil atau cetakan jika integritas tiga dimensi dipertahankan. Cetakan dan cetakan yang dengan setia mereplikasi bentuk luar dari suatu organisme memberikan petunjuk paleontologi tentang anatomi permukaan dan perilaku organisme purba. Menurut The Petrified Wood Museum, cetakan fosil umum termasuk jejak sayap serangga. Dengan mempelajari lipatan pada sayap yang diawetkan, ahli paleontologi mengidentifikasi keluarga serangga.
Menampilkan Fosil dengan Aman
••• David McNew / Getty Images Berita / Getty ImagesMuseum membuat plester Paris atau gips fiberglass untuk melestarikan fosil asli untuk dipelajari. Ahli paleontologi juga menggunakan cetakan untuk penelitian jika fosil asli terlalu rapuh. Ketika berat fosil membuat pemasangan aslinya tidak praktis, salinan digunakan untuk tujuan tampilan. Program pendidikan museum menggunakan gips fosil yang memungkinkan siswa untuk menangani dan memeriksa tulang dari berbagai sudut.