Isi
Pada pergantian abad ke-20, penemuan baru tentang sifat cahaya bertentangan dengan model lama, menciptakan kontroversi di antara fisikawan. Selama tahun-tahun yang penuh gejolak itu, para ilmuwan seperti Max Planck dan Albert Einstein mengembangkan teori cahaya modern. Itu tidak hanya menunjukkan bahwa cahaya berperilaku baik sebagai gelombang dan partikel, tetapi juga menyebabkan cara berpikir baru tentang seluruh alam semesta.
Gelombang dan Partikel
Menurut teori modern, cahaya memiliki sifat ganda. Karena memiliki gelombang, sinar matahari yang melewati badai yang jauh membuat pelangi. Namun, ketika cahaya menyerang sel surya, ia memberikan energi sebagai serangkaian ledakan kecil. Partikel materi memiliki nama seperti proton, elektron, dan neutron. Partikel cahaya disebut foton; masing-masing adalah bungkusan kecil, diskrit yang energinya ditentukan oleh panjang gelombang cahaya: semakin pendek panjang gelombang, semakin besar energinya.
Terang dan Relativitas
Pada tahun 1905, Albert Einstein menemukan bahwa cahaya adalah fundamental bagi struktur Alam Semesta, yang menghubungkannya dengan ruang, waktu, energi, dan materi. Meskipun Anda tidak mengalaminya langsung dalam kehidupan sehari-hari, objek berkontraksi dan menjadi lebih berat saat bergerak mendekati kecepatan cahaya. Juga, untuk objek yang sangat cepat, waktu melambat bagi mereka dibandingkan dengan seluruh alam semesta. Dan dengan Prinsip Kesetaraannya yang terkenal, E = mc kuadrat, Einstein menunjukkan bahwa semua benda mengandung energi yang sangat besar; untuk menemukan jumlah energi, Anda mengalikan massa suatu benda dengan kecepatan cahaya, kuadrat.