Isi
Penguapan terjadi ketika air berubah dari bentuk cair ke bentuk uapnya. Dengan cara ini, transfer air dari tanah dan massa air ke atmosfer. Sekitar 80 persen penguapan terjadi di lautan, dengan keseimbangan terjadi di badan air daratan, permukaan tanaman, dan di darat. Kelembaban dan kecepatan angin mempengaruhi laju penguapan.
Kecepatan angin
Kecepatan aliran udara di atas permukaan air memengaruhi laju penguapan air. Saat angin bertiup, ia menyapu partikel-partikel air yang ada di udara. Kelembaban udara di daerah penguapan ini berkurang, yang memungkinkan lebih banyak molekul air menghilang ke udara. Angin juga dapat mengubah tekanan uap dengan menggerakkan udara dengan cepat, sehingga menyebabkannya mengembang. Proses ini menciptakan ruang untuk uap air ekstra dan penguapan akan terus terjadi saat angin bertiup.
Kelembaban relatif
Kelembaban relatif mengacu pada jumlah air di udara, sebagai sebagian kecil dari jumlah total udara yang dapat ditahan, ketika jenuh. Begitu udara mencapai kelembaban relatif 100 persen, ia tidak lagi mampu menahan air, yang kemudian mengembun dari atmosfer. Jumlah kelembaban di udara secara langsung mempengaruhi kecepatan di mana air akan menguap. Uap air di udara karena itu sangat bervariasi menurut lokasi.
Tekanan Parsial
Tekanan parsial memengaruhi efek kecepatan angin dan kelembaban relatif pada penguapan. Tekanan parsial air di udara berhubungan dengan jumlah air yang terkandung di udara. Ketika molekul air yang kembali ke air menggantikan molekul air yang menguap, penguapan berhenti, terlepas dari angin atau kelembaban relatif.
Area Permukaan dan Suhu
Suhu dan luas permukaan air juga mempengaruhi efek kecepatan angin dan kelembaban relatif. Molekul air lebih terpapar ke udara dan lebih dipengaruhi oleh kecepatan angin dan kelembaban relatif, semakin banyak badan air tersebar. Suhu air mempengaruhi seberapa cepat partikel air bergerak. Molekul air yang bergerak sangat cepat cenderung meledak dari permukaan air ke udara. Udara, sebagai gas, mengembang pada suhu yang lebih tinggi. Karena itu udara hangat mampu menahan lebih banyak air daripada udara dingin.