Bagaimana Pegunungan Mempengaruhi Presipitasi?

Posted on
Pengarang: John Stephens
Tanggal Pembuatan: 22 Januari 2021
Tanggal Pembaruan: 20 November 2024
Anonim
Presipitasi: Tipe dan Mekanisme Pembentukan
Video: Presipitasi: Tipe dan Mekanisme Pembentukan

Isi

Presipitasi adalah kelembaban yang jatuh ke tanah dalam bentuk hujan, salju atau es. Pegunungan memiliki dua efek utama yang disebut efek orografi, yang menyebabkan awan dan curah hujan terbentuk di satu sisi gunung, dan efek bayangan hujan, yang merupakan area kering di sisi berlawanan gunung.

Formasi Awan

Pegunungan menimbulkan hambatan yang signifikan terhadap aliran udara yang stabil. Ketika udara mendekati gunung itu dipaksa ke atas. Pada ketinggian yang lebih tinggi, suhu turun, uap air kondensasi. Proses ini menghasilkan pembentukan awan. Pegunungan juga dapat membatasi atau memperlambat aliran udara. Pembatasan ini juga dapat mengakibatkan mengangkat udara ke ketinggian tinggi dan menciptakan awan sebelum udara mencapai lereng gunung.

Efek Orografi

Karena udara dipaksa lebih tinggi oleh gunung, awan yang terbentuk akhirnya melepaskan air dalam bentuk curah hujan. Efek orografis ini disebut terjadi karena kemampuan awan untuk menahan kelembaban berkurang ketika suhu turun. Semakin tinggi gunung, semakin rendah suhu di puncaknya. Ini memaksa awan untuk melepaskan presipitasi dalam bentuk badai petir di musim panas dan badai salju parah di musim dingin. Efek orografis terjadi di sisi angin - sisi yang menghadap angin.

Bayangan Hujan

Sisi bawah angin gunung biasanya memiliki "bayangan hujan." Sisi bayangan hujan memiliki curah hujan yang jauh lebih sedikit daripada sisi angin.Hal ini disebabkan oleh efek orografis, yang pada dasarnya memeras kelembaban dari udara saat ia melintasi puncak gunung. Udara yang dihasilkan tenggelam, membuatnya lebih hangat dan kering dengan lebih sedikit presipitasi.

Efek yang Dihasilkan

Efek orografis dan bayangan hujan yang dihasilkan menghasilkan dua iklim yang sangat berbeda di sisi berlawanan dari gunung yang sama. Di sisi yang berangin, gunung ini menerima curah hujan yang melimpah dan beriklim sedang. Sisi bawah angin gunung hanya menerima curah hujan sporadis, yang dapat mengakibatkan iklim seperti gurun dalam beberapa keadaan.