Apa Jenis-Jenis Fosil Yang Ada?

Posted on
Pengarang: Peter Berry
Tanggal Pembuatan: 18 Agustus 2021
Tanggal Pembaruan: 1 November 2024
Anonim
Mengenal Berbagai Macam Jenis fosil
Video: Mengenal Berbagai Macam Jenis fosil

Isi

Fosil-fosil umumnya berupa fosil cetakan atau fosil tuang dan dianggap fosil jejak atau fosil tubuh. Sebuah im atau gips alami dari sebuah batu adalah contoh dari fosil jamur dan fosil jejak, sementara deposit mineral dalam bentuk kulit adalah contoh dari fosil pemain dan fosil tubuh. Dalam kasus yang jarang terjadi, organisme, atau bagian dari organisme, sepenuhnya dilindungi. Fosil membantu para ilmuwan untuk memahami perilaku, pergerakan, pola makan, habitat, dan anatomi organisme prasejarah.

Cetakan Fosil: Pemain Alami

Fosil jamur berasal dari proses yang disebut pelestarian autigenik; suatu proses yang meninggalkan kesan negatif, atau indentasi, dari suatu organisme di dalam batuan setelah organisme itu sendiri telah memburuk. Pasir atau lumpur menutupi organisme yang telah mati dan, seiring waktu, pasir atau lumpur itu mengeras menjadi batuan, membungkus organisme itu. Organisme terus membusuk, akhirnya hanya menyisakan im. Seluruh organisme, sebagian organisme, atau bahkan jejak berlalunya organisme dapat meninggalkan fosil jamur.

Tuang Fosil

Fosil tuang terjadi ketika fosil jamur diisi dengan mineral yang mengeras seiring waktu, menciptakan replika fosil dari organisme asli. Air merembes melalui batu yang mengelilingi fosil jamur, meninggalkan mineral yang mengisi cetakan. Mineral mengeras, mengambil bentuk, atau gips alami, dari fosil jamur.

Fosil jamur apa pun berpotensi membentuk cetakan gips. Rembesan air, kekuatan fosil jamur dan mineral yang tersedia di daerah adalah faktor penentu.

Jejak Fosil

Fosil jejak, juga dikenal sebagai ichnofossil, adalah fosil yang diciptakan oleh berlalunya suatu organisme, bukan fosil organisme itu sendiri. Fosil jejak meliputi kaki, tanda gigi, tinja yang membatu, liang, dan sarang. Kaki memberikan pengetahuan tentang kecepatan, panjang langkah, berapa banyak kaki yang dilalui organisme dan bagaimana organisme memegang ekornya, perilaku berburu, dan perilaku kawanan.

Koprolit, atau feses fosil, dan tanda gigi memberikan pengetahuan tentang diet organisme. Liang dan sarang menyediakan pengetahuan tentang habitat, pemangsa, dan kebiasaan kawin dan membangkitkan semangat muda. Fosil jejak dapat berupa jamur atau fosil yang dibuang.

Fosil Tubuh

Fosil tubuh adalah fosil yang mencakup bagian, atau seluruh tubuh, suatu organisme. Tulang, gigi, cakar, telur, kulit, dan jaringan lunak adalah contoh fosil tubuh. Tulang, gigi, dan telur fosil adalah fosil tubuh yang paling umum.

Kulit, otot, tendon, dan organ membusuk dengan cepat sehingga jarang dijaga, walaupun jarang ditemukan. Fosil tubuh memberikan informasi tentang makanan organisme, reproduksi, anatomi, dan adaptasi. Seperti jejak fosil, fosil tubuh dapat berupa cetakan atau fosil.

Fosil membatu

Petrifikasi terjadi ketika mineral meresap dan mengeraskan suatu organisme, atau bagian dari suatu organisme, atau ketika suatu organisme itu terbungkus dalam suatu zat yang tidak memungkinkan penguraian. Sepotong kayu membatu dan seekor serangga yang terperangkap dalam damar adalah dua contoh membatu. Meskipun fosil jamur dan fosil tuang melibatkan proses membatu, fosil yang membatu berbeda karena organisme aslinya tidak membusuk atau hancur.