Perbedaan Antara Baling-Baling Angin dan Anemometer

Posted on
Pengarang: Peter Berry
Tanggal Pembuatan: 17 Agustus 2021
Tanggal Pembaruan: 12 Boleh 2024
Anonim
MODUL 5 - WIND ENERGY ( PENJELASAN DAN SIMULASI HOMER PRO)
Video: MODUL 5 - WIND ENERGY ( PENJELASAN DAN SIMULASI HOMER PRO)

Isi

Sebelum zaman stasiun cuaca dan ramalan cuaca di ujung jari Anda, orang harus mengandalkan cara yang lebih mendasar untuk mengukur angin dan memprediksi cuaca. Petani awal dan pelaut melihat ke baling-baling angin untuk mendeteksi arah angin, sementara pengenalan anemometer membantu mengungkap informasi tentang kecepatan dan tekanan angin. Meskipun pengenalan satelit dan teknologi peramalan lainnya, baling-baling cuaca dan anemometer tetap merupakan alat yang sederhana dan efektif untuk membantu Anda belajar tentang angin.

Sejarah Vane Angin

Baling-baling angin tradisional peringkat di antara alat pengukuran cuaca tertua yang pernah diperkenalkan. Sekitar 48 SM, baling-baling angin besar dalam bentuk Triton, dewa laut, duduk di puncak Tower of the Winds di Athena. Pada abad kesembilan, pelaut Viking menggunakan baling-baling angin berbentuk kuadran untuk membantu mereka menavigasi laut dengan aman. Sekitar periode waktu yang sama, Paus Nicholas I memutuskan bahwa semua gereja Eropa harus dihiasi dengan baling-baling angin berbentuk ayam. Pada Abad Pertengahan, desain baling-baling angin diilhami oleh bendera yang digunakan untuk menilai arah angin dalam panahan, dan banyak yang menampilkan penunjuk berbentuk panah yang berakhir dengan spanduk atau bentuk bendera. Baling-baling angin modern biasanya berbentuk binatang, kuda, acara olahraga, atau subjek lucu.

Sejarah Anemometer

Anemometer datang jauh lebih lambat daripada baling-baling cuaca paling awal. Pada 1450, arsitek Italia Leon Battista Alberti mengembangkan anemometer dalam bentuk cakram yang berorientasi tegak lurus dengan angin. Sekitar 1846, John Robinson dari Irlandia menciptakan anemometer gaya piala yang sangat umum saat ini. Perangkatnya berinteraksi dengan serangkaian roda untuk mengungkapkan kecepatan angin dalam putaran per unit waktu. Pada tahun 1994, Dr. Andreas Pflitsch menciptakan sonic anemometer, yang mengandalkan gelombang suara untuk secara akurat mendeteksi kecepatan angin.

Fungsi Baling-Baling Angin

Baling-baling angin terdiri dari batang horizontal yang berputar bebas di sekitar batang vertikal tetap. Bagian horisontal ini memiliki bobot yang sama di kedua sisi batang vertikal, tetapi satu sisi jauh lebih besar sehingga akan menangkap angin. Sisi yang lebih kecil dari batang horizontal menunjuk langsung ke angin untuk menunjukkan arah angin. Misalnya, batang akan menunjuk ke utara untuk menunjukkan angin utara, yang berarti angin bertiup dari utara ke selatan. Baling-baling angin tradisional tidak menawarkan fungsi lain selain menunjukkan arah angin.

Fungsi Anemometer

Anemometer mengukur kecepatan angin daripada arah. Gaya anemometer yang paling umum menggunakan serangkaian tiga atau empat cangkir yang diposisikan di sekitar batang vertikal tetap. Saat cangkir menangkap angin, mereka memutar batang; semakin cepat angin berhembus, semakin cepat cangkir akan berputar di sekitar batang. Unit gaya baling-baling sering menyerupai pesawat kuno dengan baling-baling di satu ujung dan ekor seperti kemudi. Unit-unit ini menggabungkan anemometer dan baling-baling angin menjadi satu perangkat tunggal untuk mengukur kecepatan dan arah. Anemometer hot-wire terdiri dari kawat yang dipanaskan dengan listrik yang ditempatkan di atas angin. Dengan mengukur jumlah daya yang dibutuhkan untuk memanaskan kawat, perangkat ini dapat memberikan informasi tentang kecepatan angin. Akhirnya, anemometer tabung menampilkan tabung terbuka sederhana yang diletakkan di atas angin. Dengan membandingkan tekanan udara di dalam tabung dengan tekanan udara di luar tabung, pengguna dapat mengukur kecepatan angin.

Penggunaan

Berkat teknologi modern, baling-baling angin sekarang melayani fungsi sebagian besar dekoratif, menurut National Geographic. Perangkat ini masih berfungsi sebagai cara sederhana dan efektif untuk memposisikan turbin angin di lokasi terbaik untuk menangkap angin, misalnya, atau untuk membantu memandu perahu layar.

Anemometer, di sisi lain, masih dapat ditemukan di stasiun cuaca di seluruh dunia. Fisikawan dan ilmuwan lain juga menggunakan perangkat ini untuk tujuan pengujian. Misalnya, anemometer dapat memberikan informasi tentang kecepatan angin di sekitar mobil atau pesawat yang bergerak. Penjual turbin angin dan organisasi terkait meminjamkan atau menyewakan anemometer ke pelanggan potensial untuk membantu mereka menentukan apakah kecepatan angin cukup untuk menyalakan turbin di tanah mereka.