Isi
Kerang dan teritip adalah makhluk bercangkang kecil yang menjajah permukaan padat di laut dangkal dan zona intertidal. Karena mereka mungkin menghabiskan banyak waktu di luar air, kedua makhluk diadaptasi untuk menahan air. Ada banyak perbedaan di antara mereka, yang paling mencolok adalah kerang yang berbentuk oval dibandingkan dengan teritip yang bentuknya lebih bulat.
Deskripsi
Kerang adalah moluska bivalvia, terkait dengan moluska lainnya seperti tiram dan kerang. Bivalvia memiliki cangkang yang terdiri dari dua bagian identik yang halus yang sepenuhnya menutupi tubuh. Teritip adalah krustasea yang terkait dengan kepiting dan lobster dan memiliki cangkang kalsit kasar. Sementara spesies kerang hadir di air tawar dan air asin, terit adalah makhluk laut. Teritip bersifat hermafrodit, sedangkan kerang bersifat gonokoristik, artinya ada individu jantan dan betina yang terpisah.
Makanan
Kerang adalah pengumpan filter, menggambar air laut ke dalam cangkangnya dan menyaring partikel yang tersuspensi. Teritip juga merupakan penyaring makanan, tetapi sebagai gantinya menggunakan anggota badan khusus untuk menyaring plankton dari air. Anggota badan ditarik melalui lubang saat tidak memberi makan, dan dua piring meluncur melintasi untuk menutup lubang. Baik kerang dan terit dapat mengumpulkan racun dan polutan berbahaya di jaringan mereka, membuatnya berguna dalam mengukur polusi air.
Pengembangan Tempat Tidur
Baik kerang dan teritip lebih suka membangun koloni di ruang yang lebih besar dari 4 meter, menurut sebuah studi di Journal of Experimental Biology and Ecology Marine. Penelitian yang dilakukan di Teluk Maine, menemukan bahwa hamparan kerang lebih lambat berkembang daripada teritip yang lebih keras. Sementara teritip makmur selama musim gugur dan musim dingin, tempat tidur kerang sering berjuang untuk bertahan hidup. Teritip tumbuh dengan cepat dan menetap dalam jumlah besar untuk meningkatkan peluang mereka bertahan hidup melawan banyak predator mereka.
Kompetisi
Sebuah studi dalam jurnal Oecologia menggambarkan bagaimana kehadiran teritip mendorong kerang untuk membangun diri. Area batu yang penuh dengan teritip meningkatkan kelangsungan hidup teritip dan kerang. Di sisi lain, kehadiran kerang memiliki efek negatif pada kepadatan teritip.