Definisikan Rantai Makanan dalam Biologi

Posted on
Pengarang: Peter Berry
Tanggal Pembuatan: 11 Agustus 2021
Tanggal Pembaruan: 9 Boleh 2024
Anonim
Biologi Tingkatan 5 - Bab 9.1 Pengaliran tenaga dalam rantai makanan
Video: Biologi Tingkatan 5 - Bab 9.1 Pengaliran tenaga dalam rantai makanan

Isi

Rantai makanan memberi makan hubungan antara kategori organisme. Mereka adalah konsep dasar dalam studi ekologi.

Mengetahui cara memahami dan mendefinisikan koneksi rantai makanan membantu Anda memahami bagaimana energi mengalir dalam suatu ekosistem dan bagaimana polutan menumpuk.

Di bagian bawah rantai makanan adalah produsen, yang merupakan tanaman dan ganggang yang menangkap sinar matahari dan gas karbon dioksida untuk membuat gula melalui fotosintesis. Berikutnya adalah pemakan tumbuhan, seperti sapi. Kemudian pemakan daging, seperti manusia dan beruang, memakan pemakan tumbuhan. Terakhir, pengurai, beberapa di antaranya bersifat mikroskopis, memecah semua organisme mati menjadi molekul.

Produsen

Pada awal rantai makanan adalah produsen, atau organisme yang bersifat fotosintesis. Fotosintesis adalah konversi energi cahaya dari matahari untuk memperbaiki gas karbon dioksida atmosfer menjadi glukosa, gula. Di darat, produsen adalah tanaman.

Di lautan, produsennya adalah ganggang mikroskopis. Kehidupan seperti yang kita kenal di Bumi tidak akan ada tanpa produsen, karena hewan dalam kategori rantai makanan yang lebih tinggi harus makan produsen untuk mendapatkan sumber karbon organik, atau karbon yang dapat dicerna.

Konsumen Utama

Konsumen primer adalah herbivora, atau organisme yang memakan tanaman, ganggang atau jamur. Konsumen primer biasanya tikus kecil atau serangga yang memakan tanaman. Namun, mereka juga bisa menjadi hewan besar seperti paus balin yang menyaring dan memakan ganggang di laut.

Manusia juga bisa menjadi konsumen utama, karena kita adalah omnivora, artinya kita memakan tumbuhan dan hewan. Contoh tambahan dari konsumen utama adalah ulat, kelinci, kolibri dan sapi.

Konsumen Sekunder & Tersier

Konsumen sekunder biasanya karnivora, artinya mereka mendapatkan energi dengan hanya memakan hewan herbivora. Beberapa konsumen sekunder adalah katak yang memakan serangga, ular yang memakan katak dan rubah yang memakan kelinci.

Konsumen tersier adalah karnivora yang memakan konsumen sekunder. Konsumen tersier biasanya lebih besar dari mangsanya. Beberapa contoh konsumen tersier adalah elang yang memakan ular, manusia yang memakan buaya dan paus pembunuh yang memakan anjing laut.

Pengurai

Pengurai dapat berkisar dari organisme mikroskopis hingga jamur besar. Mereka memakan tanaman dan hewan yang mati. Dengan cara ini, mereka mengkonsumsi semua organisme lain dalam rantai makanan. Pengurai termasuk bakteri dan jamur.

Satu kelas pengurai disebut saprob, yang tumbuh dalam bahan organik yang membusuk. Contoh dari pakaian luar adalah jamur yang tumbuh di pohon yang tumbang. Pengurai berperan penting dalam ekosistem dengan memecah bahan organik menjadi amonia dan fosfat, membantu mendaur ulang nitrogen dan fosfor ke dalam nitrogen dan siklus geokimia fosfor, masing-masing.

Bioakumulasi

Sama seperti nutrisi dan energi, polutan juga dapat ditransfer dalam ekosistem melalui rantai makanan. Akumulasi polutan kimia, juga dikenal sebagai bioakumulasi, telah didokumentasikan untuk sangat membahayakan konsumen.

Polutan logam berat, seperti timbal dan merkuri, telah menjadi masalah luas bagi ekosistem laut. Di habitat laut yang sangat tercemar merkuri, semua organisme laut di habitat itu akan menyerap sejumlah merkuri selama respirasi atau makan. Karena merkuri tidak dapat dengan mudah dihilangkan dari tubuh, sejumlah kecil merkuri terbentuk di setiap organisme. Penumpukan racun ini disebut bioakumulasi.

Ketika rantai makanan laut berkembang dan satu organisme memakan organisme lainnya, merkuri yang terakumulasi dipindahkan bersama dengan nutrisi dan energi di setiap tingkat. Dengan demikian, sejumlah kecil merkuri dari setiap tingkat rantai makanan dikonsumsi oleh konsumen tingkat atas, yang mengarah ke sejumlah besar penumpukan merkuri. Proses peningkatan penumpukan racun ini disebut biomagnifikasi.

Sementara bioakumulasi mempengaruhi semua organisme di habitat yang tercemar, biomagnifikasi terutama memengaruhi konsumen tersier, yang berada di puncak rantai makanan. Biomagnifikasi racun telah membahayakan banyak spesies konsumen tersier seperti elang dan hiu.