Bagaimana Perubahan Iklim Mempengaruhi Keanekaragaman Hayati?

Posted on
Pengarang: Judy Howell
Tanggal Pembuatan: 4 Juli 2021
Tanggal Pembaruan: 4 Boleh 2024
Anonim
Perubahan Iklim mempengaruhi Keanekaragaman hayati
Video: Perubahan Iklim mempengaruhi Keanekaragaman hayati

Isi

Karena perubahan iklim mengubah pola suhu dan cuaca, itu juga akan berdampak pada kehidupan tanaman dan hewan. Para ilmuwan berharap jumlah dan kisaran spesies, yang menentukan keanekaragaman hayati, akan sangat menurun ketika suhu terus meningkat. Hilangnya keanekaragaman hayati dapat memiliki banyak dampak negatif pada masa depan ekosistem dan kemanusiaan di seluruh dunia.

Dampak Perubahan Iklim terhadap Lingkungan

Gas rumah kaca, seperti karbon dioksida, menyerap panas dari sinar matahari, mencegahnya keluar kembali ke ruang angkasa. Ketika tingkat gas rumah kaca naik, suhu juga akan meningkat. Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim memperkirakan bahwa pada tahun 2100, suhu bisa naik hingga 6 derajat Celcius (11 derajat Fahrenheit). Meskipun iklim Bumi telah berubah di masa lalu, tingkat keparahan perubahan ini secara langsung akan mempengaruhi ekosistem dan keanekaragaman hayati.

Efek pada Keanekaragaman Hayati Lahan

Naiknya suhu sudah memengaruhi wilayah kutub dunia. Berkurangnya lapisan es mengurangi habitat beruang kutub, penguin, puffin, dan makhluk Arktik lainnya. Ketika es mencair, es itu meningkatkan permukaan laut, yang akan mempengaruhi dan mungkin menghancurkan ekosistem di garis pantai. Perubahan suhu juga akan menyebabkan pergeseran dalam siklus kawin, terutama untuk hewan migrasi yang bergantung pada perubahan musim untuk menunjukkan migrasi dan waktu reproduksi mereka.

Efek pada Keanekaragaman Hayati Laut

Naiknya permukaan laut juga akan menyebabkan perubahan suhu laut dan bahkan arus. Perubahan seperti itu akan berdampak kuat pada zooplankton, bagian penting dari rantai makanan di laut. Pergeseran tempat tinggal plankton dan seberapa besar ukuran populasi mereka dapat merusak keanekaragaman hayati di perairan Bumi. Paus, terutama, dapat menanggung beban ini, karena banyak spesies paus membutuhkan jumlah plankton yang besar untuk bertahan hidup. Selain itu, peningkatan karbon dioksida menyebabkan pengasaman laut, mempengaruhi makhluk dan tanaman yang sensitif terhadap ketidakseimbangan pH.

Kurangnya Keanekaragaman Hayati

Ketika keanekaragaman hayati menurun, akan ada efek yang berjangkauan luas. Gangguan dalam rantai makanan mungkin sangat mempengaruhi tidak hanya ekosistem tetapi juga kemampuan manusia untuk memberi makan populasi yang terus tumbuh. Misalnya, kehilangan beragam spesies serangga akan mengurangi penyerbukan tanaman. Selain itu, ini dapat menurunkan kemampuan manusia untuk menghasilkan obat, karena kepunahan mengklaim semakin banyak spesies tanaman utama. Keanekaragaman hayati juga melindungi dari bencana alam, seperti rumput yang telah berevolusi secara khusus untuk melawan penyebaran kebakaran hutan.