Cinder Cone Lava Flow Effects

Posted on
Pengarang: Judy Howell
Tanggal Pembuatan: 4 Juli 2021
Tanggal Pembaruan: 15 November 2024
Anonim
Volcano types: Cinder cone, composite, shield and lava domes explained - TomoNews
Video: Volcano types: Cinder cone, composite, shield and lava domes explained - TomoNews

Isi

Cinder cones adalah salah satu dari tiga jenis gunung berapi utama. Pada spektrum vulkanik, mereka jatuh di antara aliran lava fluida gunung berapi perisai dan letusan eksplosif dari gunung berapi komposit, meskipun mereka jauh lebih mirip dengan gunung berapi perisai. Ancaman terbesar mereka terletak pada aliran lava yang mereka hasilkan, yang dapat menghancurkan area tanah yang luas dan, dalam kasus yang lebih jarang, menyebabkan hilangnya nyawa.

Struktur Kerucut Cinder

Gunung berapi kerucut Cinder adalah yang paling sederhana dari semua jenis gunung berapi. Mereka ditandai oleh bentuk kerucut, dengan sisi yang curam. Mereka jarang mencapai ketinggian lebih dari 1000 kaki. Mereka biasanya memiliki lubang tunggal yang besar di puncak. Mereka tersusun hampir secara eksklusif dari bahan piroklastik yang terfragmentasi, yang disebut tephra. Tephra ini chunky, menghasilkan penampilan cinder dari mana mereka mendapatkan nama mereka.

Efek Erupsi Lava

Gunung berapi kerucut Cinder fitur lava basaltik sangat cair. Namun, lava ini lebih tebal menuju bagian atas ruang magma, menyebabkan gas terperangkap. Ini menghasilkan ledakan kecil ledakan durasi pendek, yang dikenal sebagai letusan strombolian. Air mancur lava ini, didorong oleh gelembung gas yang meluas, biasanya melesat 100 hingga 1500 kaki di udara. Lava pecah dan mendingin sebelum mendarat, menghasilkan tumpukan tephra di sekitar lubang angin. Meskipun tidak dianggap sangat berbahaya, bom lava yang jatuh dari letusan ini dapat melukai atau membunuh siapa saja yang terlalu dekat.

Efek Aliran Lava

Bahaya utama dari gunung berapi kerucut adalah aliran lava. Setelah sebagian besar gas dilepaskan, letusan mulai menghasilkan aliran lava berair yang besar. Aliran ini biasanya muncul dari celah di dasar gunung berapi atau pecahnya dinding kawah. Ini karena struktur tephra yang longgar jarang dapat mendukung tekanan magma naik ke kawah puncak dan, sebaliknya, cenderung bocor seperti saringan. Cinder cones bisa sangat asimetris, karena angin yang ada meniup tephra yang jatuh ke satu sisi cone. Topografi ini dapat menyalurkan aliran lava ke arah yang berlawanan.

Contoh Efek Cinder Cone Lava

Pada tahun 1943, gunung berapi kerucut Paricutin di Meksiko muncul dari celah di ladang petani. Letusan stromboliannya menghasilkan kerucut cinder, akhirnya mencapai ketinggian 1.200 kaki. Ketika tekanan gas mereda, sifat letusan beralih ke aliran lava. Selama sembilan tahun letusan, aliran lahar menutupi 10 mil persegi dan abu jatuh meliputi 115 mil persegi, menghancurkan kota San Juan dan membunuh sejumlah besar ternak.

Cinder Cone Life Cycle

Letusan Paricutin adalah khas dari siklus hidup cinder cone. Urutan biasanya dimulai dengan letusan strombolian, yang membentuk struktur kerucut ikonik. Ini diikuti oleh transisi ke aliran lava, yang meliputi petak-petak tanah yang luas. Gunung berapi kerucut Cinder biasanya memiliki pasokan magma terbatas, menghasilkan umur yang relatif singkat. Setelah pasokan magma selesai mengalir keluar dari ventilasi, kerucut cinder biasanya tetap tidak aktif dan perlahan-lahan dihapus oleh proses pelapukan alami.