Isi
Jika gravitasi berhenti bekerja, hal-hal luar biasa akan terjadi. Misalnya, segala sesuatu yang tidak melekat pada bumi terbang ke angkasa, semua planet melepaskan diri dari tarikan matahari dan alam semesta seperti yang Anda tahu tidak ada lagi. Gravitasi mungkin tidak pernah gagal, tetapi para ilmuwan terus mengungkap rahasia kekuatan misterius tak kasat mata ini yang membantu menyatukan semuanya.
Daya Tarik Universal: The Force
Gravitasi, bersama dengan gaya nuklir kuat, gaya peluruhan lemah, dan gaya elektromagnetik, adalah salah satu kekuatan fundamental semesta. Ini juga yang terlemah, meskipun gravitasi begitu kuat sehingga satu galaksi dapat menarik triliunan mil jauhnya lagi. Gagasan terkenal dalam fisika teoretis bukanlah bahwa gravitasi lebih lemah daripada gaya lainnya, tetapi kita tidak mengalami semua efeknya. Itu bisa terjadi jika ada dimensi ekstra yang menyebabkan gravitasi menyebar ke dimensi tersebut. Gravitasi juga merupakan kekuatan utama yang memberi struktur pada bintang, galaksi, dan benda besar lainnya.
Saat Obses Jatuh
Berlawanan dengan kepercayaan populer, gravitasi ada di atas pesawat ruang angkasa yang mengorbit. Faktanya, tarikan gravitasi di atas Stasiun Luar Angkasa Internasional adalah 90 persen nilainya di permukaan bumi. Astronot dan gelas air tampak tidak berbobot di video karena gravitasi planet membuat mereka jatuh ke tanah, tetapi mereka tidak pernah mencapai tanah karena lintasan orbitnya. Keadaan jatuh yang konstan ini tanpa pernah mencapai bumi membuatnya tampak seolah-olah mengambang. Gravitasi menyebabkan semua benda berakselerasi pada kecepatan yang sama, jatuh lebih cepat dan lebih cepat setiap detik. Jatuhkan landasan dan bulu dari bangunan 30 lantai dan mereka akan mencapai tanah pada saat yang sama jika hambatan udara tidak memperlambat bulu.
Matematika Daya Tarik
Akselerasi karena gravitasi adalah entitas nyata yang nilainya ditunjukkan oleh para ilmuwan dengan huruf kecil "g." Dalam percobaan terkenal, Galileo menemukan hubungan antara g dan jarak benda jatuh selama periode waktu, seperti yang ditunjukkan dalam persamaan berikut:
d = 1/2 x g x (t kuadrat)
Huruf d mewakili jarak jatuh dan t adalah lamanya waktu dalam detik objek jatuh. Gaya gravitasi antara dua benda sebanding dengan massa mereka dan berbanding terbalik dengan jarak yang memisahkan mereka. Gunakan persamaan berikut untuk menghitung gaya itu:
F = G x ((m1 x m2) / r ^ 2)
Huruf F adalah singkatan dari gaya gravitasi, m1 dan m2 adalah massa kedua benda dan r adalah jarak di antara keduanya. Huruf besar G adalah konstanta gravitasi universal, 6,673 × 10 ^ -11 N · (m / kg) ^ 2. Jika suatu benda menggandakan jarak dari yang lain, gaya gravitasi di antara mereka tidak berkurang 50 persen. Alih-alih, gaya jatuh oleh faktor 2 kuadrat - gaya gravitasi berkurang dengan kuadrat jarak antara dua benda.
Pertanyaan yang Tidak Dijawab
Para ilmuwan memiliki pemahaman yang baik tentang bagaimana gravitasi bekerja pada tingkat makroskopik skala besar, tetapi banyak proses pada tingkat kuantum mikroskopis membuat mereka bingung. Cahaya, misalnya, menunjukkan sifat-sifat gelombang dan partikel - fisikawan percaya bahwa gravitasi bekerja dengan cara yang sama. Namun, sejauh ini tidak ada yang membuktikan bahwa gravitasi menciptakan gelombang klasik non-kuantum. Teknologi mungkin harus sedikit lebih maju sebelum para ilmuwan membuka semua rahasia gravitasi.