Oksigen memiliki rumus kimia O2 dan massa molekul 32 g / mol. Oksigen cair memiliki obat dan aplikasi ilmiah dan merupakan bentuk yang mudah untuk menyimpan senyawa ini. Senyawa cair itu sekitar 1.000 kali lebih padat daripada oksigen berbentuk gas. Volume oksigen gas tergantung pada suhu, tekanan dan juga massa senyawa. Sebagai contoh, hitung volume oksigen gas pada 20 Celcius dan tekanan satu atmosfer (atm) yang diperoleh dari penguapan 70 liter (L) oksigen cair.
Lipat gandakan volume (dalam liter) oksigen cair dengan 1.000 untuk mengubahnya menjadi mililiter (ml). Dalam contoh kita 70 L akan dikonversi menjadi 70.000 ml.
Lipat gandakan volume oksigen cair dengan densitasnya, 1,14 g / ml, untuk menghitung massa senyawa. Dalam contoh kami, massa oksigen adalah 70.000 ml x 1,14 g / ml atau 79.800 g.
Bagilah massa oksigen dengan massa molekulnya untuk menghitung jumlah mol. Dalam contoh kami, jumlah oksigen adalah 79.800 g / 32 g / mol = 2.493,75 mol.
Ubah suhu dalam Celcius ke Kelvin (K) dengan menambahkan nilai "273.15." Dalam contoh ini, suhu adalah 20 + 273.15 = 293.15 K.
Lipat gandakan tekanan dalam atm dengan faktor "101.325" untuk mengubah tekanan menjadi unit SI Pascal (Pa). Dalam contoh kami, Tekanan = 101.325 x 1 atm = 101.325 Pa.
Bulatkan konstanta gas molar R ke digit keempat untuk mendapatkan 8,3145 J / mol x K. Perhatikan bahwa konstanta diberikan dalam Sistem Satuan Internasional (SI). "J" berarti Joule, satuan energi.
Hitung volume (dalam meter kubik) oksigen gas menggunakan hukum gas ideal: kalikan jumlah oksigen (dalam mol) dengan suhu dan konstanta gas molar diikuti dengan membagi produk dengan tekanan. Dalam contoh kami, Volume = 2493.75 (mol) x 8.3145 (J / mol x K) x 293.15 (K) / 101.325 (Pa) = 59,99 meter kubik atau 59.990 L.