Isi
Pusat gempa adalah titik di permukaan bumi tepat di atas pusat gerakan bawah tanah yang dirasakan sebagai gempa bumi. Gerakan ini mengeluarkan banyak gelombang kejut, yang bergerak dengan kecepatan berbeda. Gelombang yang berbeda dapat dideteksi oleh instrumen sensitif yang disebut seismograf.
Dari perbedaan waktu antara kejadian pertama yang dicatat dari berbagai jenis gelombang gempa yang sama, seorang ilmuwan yang mempelajari catatan seismograf dapat menentukan jarak ke pusat gempa tetapi tidak dapat menentukan arahnya. Dengan menggunakan tiga atau lebih seismograf, seorang ilmuwan dapat melakukan triangulasi lokasi.
Ukur perbedaan waktu kedatangan antara gelombang geser pertama dan gelombang kompresi pertama, yang dapat ditafsirkan dari seismogram. Lipat gandakan selisihnya dengan 8,4 untuk memperkirakan jarak, dalam kilometer, dari stasiun seismograf ke pusat gempa.
Buka kompas sampai jaraknya sama dengan jarak yang dihitung ke pusat gempa. Gambarlah sebuah lingkaran di peta dunia, berpusat di lokasi stasiun pertama. Episentrum dapat terletak di mana saja di lingkaran ini.
Ulangi proses perhitungan untuk jarak dari stasiun seismograf kedua, dan gambarlah lingkaran dari jari-jari yang dihitung pada peta, yang berpusat di stasiun itu. Lingkaran ini dan yang pertama akan berpotongan di dua titik. Pusat gempa bisa di kedua titik.
Ulangi proses perhitungan dan menggambar untuk stasiun seismograf ketiga. Tiga lingkaran akan bertemu pada titik yang sama, yaitu pusat gempa.