Elektroda adalah bagian dari rangkaian listrik yang membuat kontak listrik dengan beberapa bagian bukan logam dari rangkaian. Bagian bukan logam termasuk elektrolit, semikonduktor atau ruang hampa udara. Ada berbagai elektroda spesifik, tergantung pada jenis elektroda tertentu yang menggerakkan rangkaian. Elektroda juga dapat memiliki nama yang lebih spesifik sesuai dengan fungsinya.
Buat elektroda untuk sel elektrolit. Sel elektrokimia terdiri dari baterai dengan kawat yang terhubung ke setiap terminal. Ujung kawat yang bebas ditempatkan dalam larutan elektrolit. Elektroda adalah bagian dari kabel yang sebenarnya ada dalam larutan.
Identifikasi anoda dan katoda dalam sel elektrolitik. Elektroda yang terhubung ke terminal negatif baterai disebut anoda dan elektroda yang terhubung ke terminal positif baterai disebut katoda.
Bangunlah elektroda yang lebih efisien dengan melilitkannya di sekitar silinder kecil, seperti pena. Ini akan memungkinkan elektroda memiliki panjang yang lebih pendek dengan tetap mempertahankan area permukaan yang sama. Luas permukaan adalah salah satu ukuran efisiensi elektroda.
Memproduksi elektroda sebagai bagian dari sel elektrokimia primer, seperti baterai yang tidak dapat diisi ulang. Giling campuran mangan dioksida, kalium hidroksida dan grafit ke dalam bubuk halus dan tekan menjadi tablet. Tablet ini kemudian akan membentuk katoda baterai alkaline. Gunakan gel yang terutama terdiri dari bubuk seng untuk anoda baterai. Pisahkan katoda dan anoda dengan selembar kertas dan letakkan di wadah logam. Tutup wadah untuk membuat baterai.
Sertakan elektroda sebagai bagian dari sel sekunder, seperti baterai isi ulang. Pembuatan elektroda di sel sekunder mirip dengan elektroda di sel primer. Namun, reaksi elektrokimia bersifat reversibel dalam sel sekunder. Oleh karena itu, elektroda yang merupakan anoda saat baterai sedang diisi akan menjadi katoda saat baterai sedang kosong. Demikian pula, elektroda yang merupakan katoda saat baterai sedang diisi akan menjadi anoda saat baterai habis. Misalnya, dalam baterai nikel-kadmium, katoda berisi kadmium dan anoda berisi nikel. Baterai menghasilkan arus listrik ketika kadmium mengalir ke anoda dan nikel mengalir ke katoda. Menerapkan arus listrik menyebabkan nikel dan kadmium mengalir kembali ke elektroda aslinya, sehingga mengisi ulang baterai.