Isi
Ekosistem akuatik adalah lingkungan berbasis air. Tumbuhan dan hewan berinteraksi dengan faktor biotik dan abiotik ekosistem perairan. Ekosistem akuatik dikategorikan sebagai ekosistem laut dan ekosistem air tawar. Aliran adalah contoh ekosistem air tawar.
Faktor abiotik adalah komponen tak hidup yang membentuk lingkungan tempat organisme hidup dalam aliran (ekosistem air tawar). Ini termasuk faktor-faktor seperti cahaya, arus, suhu, substrat dan komposisi kimia.
Jenis Ekosistem
Ekosistem dapat bersifat akuatik, terestrial, atau kombinasi keduanya. Lautan, sungai, danau, dan bahkan kolam adalah tipe ekosistem perairan. Faktor abiotik dalam bioma laut berbeda dengan lokasi dalam hal kimia, cahaya, arus, dan suhu. Organisme beradaptasi dengan lingkungan abiotik di sekitarnya sehingga menghasilkan kumpulan spesies yang berbeda dan menciptakan berbagai jenis interaksi ekosistem.
Sebagai contoh, suhu dingin Antartika menghasilkan konsentrasi oksigen terlarut yang lebih tinggi dibandingkan dengan perairan tropis yang lebih hangat. Meskipun keduanya merupakan lingkungan laut, mereka berfungsi sebagai ekologi yang sangat berbeda karena berbagai faktor abiotik di lautan. Kecepatan perpindahan air juga akan menciptakan ekosistem yang berbeda karena kumpulan spesies dan interaksi yang berbeda. Pikirkan tentang bagaimana organisme yang berbeda perlu beradaptasi untuk mengatasi aliran yang bergerak cepat dibandingkan dengan danau yang tenang.
Cahaya
Cahaya adalah faktor penting untuk fotosintesis. Ini juga bisa menjadi faktor habitat. Ikan dan invertebrata menghindari bintik-bintik cerah di dalam arus agar kurang terlihat oleh pemangsa. Sebagian besar bentuk kehidupan ditemukan di tempat-tempat di mana kepadatan cahaya yang lebih tinggi hadir. Di daerah dengan kepadatan cahaya yang lebih rendah, sangat sedikit spesies seperti amphipod dan springtail yang ditemukan.
Arus
Saat ini adalah faktor yang berinteraksi dengan banyak efek abiotik dan biotik. Banyak organisme menempati kisaran kecepatan air tertentu sementara mereka mendapat tekanan pada air dengan kecepatan lebih tinggi. Saat ini melakukan fungsi penting mentransfer makanan ke organisme menunggu. Ini juga mentransfer oksigen ke organisme, yang membantu pernapasan mereka. Aliran yang sama membawa nutrisi dan karbon dioksida ke tanaman.
Suhu
Tingkat metabolisme hampir semua organisme yang berkembang di ekosistem ini dipengaruhi oleh suhu air. Beberapa organisme seperti trout tumbuh pada suhu aliran yang relatif dingin. Organisme lain seperti bass smallmouth berkinerja optimal pada suhu yang lebih tinggi.
Sebagian besar aliran memiliki suhu berkisar antara 32 dan 77 derajat Fahrenheit. Aliran subtropis dan tropis sering mencapai 86 derajat F dan beberapa aliran gurun mencapai 104 derajat F. Kisaran suhu tertinggi di mana suatu organisme dapat bertahan hidup tergantung pada pola adaptasi suhu mereka dari waktu ke waktu. Ikan air dingin tidak dapat bertahan hidup dalam suhu di atas 77 derajat F untuk jangka waktu yang lama. Mayoritas ikan air hangat dapat bertahan pada suhu mendekati 86 derajat F.
Kimia
Kimia aliran ditentukan oleh geologi daerah tangkapannya (struktur di mana air dikumpulkan). Hujan dan aktivitas manusia juga memengaruhi kimia aliran. Aliran bervariasi dalam hal oksigen terlarut, alkalinitas, nutrisi dan kontaminan manusia.
Oksigen, yang penting untuk keberadaan sebagian besar organisme, mudah larut dalam air. Sungai-sungai kecil dan bergejolak dipenuhi dengan oksigen, sedangkan sungai-sungai besar yang mengalir dengan lancar yang memiliki aktivitas metabolisme lebih tinggi dapat mengalami penipisan oksigen di dekat bagian bawah. Alkalinitas adalah ukuran jumlah dan jenis senyawa yang mengubah pH air.
Aliran blackwater bersifat asam, aliran yang mengalir ke tanah subur sedikit bersifat basa dan aliran kapur bisa sangat basa di alam. Nutrisi adalah elemen yang mendukung tanaman dan mikroba dalam rezeki. Aktivitas manusia berkontribusi besar terhadap beban nutrisi sungai. Contohnya adalah sejumlah besar nitrogen hadir dalam air sebagai hasil dari pembakaran bahan bakar fosil atau pembuatan pupuk.