Isi
Bahan lateks alami dan sintetis digunakan dalam beberapa item umum, termasuk cat rumah, sarung tangan medis dan bedah, topi renang, kasur, balon, dan alat kontrasepsi. Dalam perspektif yang lebih teknis, kata "lateks" mengacu pada reaksi ilmiah di mana cairan atau bahan padat yang tidak larut terdispersi dalam partikel yang sangat kecil dalam cairan. Dispersi ini menjadi bentuk yang distabilkan karena senyawa yang disebut "surfaktan," yang umumnya mengendalikan dan menurunkan tegangan permukaan cairan. Dalam perspektif yang lebih umum, lateks umumnya berarti bentuk khusus dari karet yang dapat bersifat alami dan sintetis.
Komposisi
Lateks umumnya terdiri dari sekitar 55 hingga 65 persen air dan 30 hingga 40 persen bahan karet. Ini juga mungkin mengandung gula, resin, protein dan abu. Ketika lateks diolah menjadi bahan yang bisa dikerjakan seperti sarung tangan bedah, lateks itu terpapar belerang, karbon hitam, dan minyak. Bahan-bahan ini digunakan untuk membuat lateks lebih kuat dan lebih mudah untuk dimanipulasi dan digunakan.
Properti Lateks Alam
Setelah persiapan, lateks alami olahan berubah menjadi karet dengan ketahanan yang luar biasa terhadap keausan, kekuatan tarik yang besar, ketahanan dan perpanjangan. Ini tahan terhadap abrasive umum dan bekerja dengan baik di lingkungan suhu rendah; namun, karet berbasis lateks harus diperlakukan dengan bahan kimia dan aditif khusus karena mudah terkikis oleh panas, sinar matahari, dan bahkan oksigen. Lateks tidak disarankan untuk digunakan di lingkungan di mana produk minyak bumi dan pelarutnya terlibat. Kisaran suhu paling ideal saat menggunakan lateks adalah antara -55 derajat Celcius dan 82 derajat Celcius.
Properti Lateks Sintetis
Lateks sintetis terdekat yang dapat dikaitkan dengan sifat-sifat lateks alami adalah Styro Butane Rubber (SBR). Jenis karet sintetis ini dapat diproduksi dengan murah dan memiliki beberapa sifat baik yang tidak ditemukan pada bahan lateks alami. Ini tahan air dan lebih kuat dari lateks alami, menjadikannya bahan yang ideal dalam memproduksi ban kendaraan.
Reaksi alergi terhadap Lateks
Beberapa orang mengalami alergi terhadap lateks karena paparan konstan melalui inhalasi atau kontak fisik. Lateks alami mengandung protein yang terkadang menyebabkan reaksi pada orang yang menggunakan bahan lateks secara teratur, seperti dokter dan perawat. Industri medis sedang mencoba untuk membuat alternatif untuk barang-barang medis berbasis lateks untuk memerangi masalah ini, tetapi pada 2010 belum ada penggantian resmi.