Adaptasi Cheetah untuk Hidup di Savanna

Posted on
Pengarang: Randy Alexander
Tanggal Pembuatan: 28 April 2021
Tanggal Pembaruan: 20 November 2024
Anonim
Induk burung unta menyerang cheetah dengan sangat keras untuk menyelamatkan bayinya
Video: Induk burung unta menyerang cheetah dengan sangat keras untuk menyelamatkan bayinya

Isi

Cheetah (Acinonyx jubatus) ditemukan di sabana Afrika timur dan selatan, yang sebagian besar terdiri dari padang rumput luas dan hutan terbuka dengan kondisi semi-gurun, seperti di Namibia dan Kenya. Bertahan hidup dalam kondisi gersang yang merugikan ini bisa sulit bagi hewan apa pun. Meskipun demikian, cheetah telah cukup beradaptasi dengan kondisi ini, terutama dalam hal berburu makanan.

Bentuk dan Kecepatan Tubuh

Cheetah, sebagai hewan karnivora, harus bertahan hidup dengan memakan binatang lain. Fitur tubuhnya memungkinkannya untuk bertahan hidup di beberapa mangsa di sabana. Ia memiliki tubuh panjang dan ramping, kaki berotot dan kepala kecil, dibandingkan dengan tubuhnya, merampingkannya untuk mengejar mangsa. Cheetah dapat mencapai kecepatan 70 mil per jam dan dapat menempuh 115 kaki hanya dalam waktu sekitar dua detik. Ini membuatnya menjadi hewan tercepat di dunia. Beberapa mangsanya, kecuali mungkin gazelle, dapat mengimbangi kecepatan ini.

Kamuflase

Cheetah memiliki bulu berwarna kuning keemasan hingga oranye pucat. Ini memungkinkan cheetah untuk berkamuflase dengan mudah di padang rumput coklat savanna sambil mengintai mangsanya. Bayi cheetah cub memiliki surai di punggung mereka, memungkinkan mereka untuk berbaur dengan rumput tinggi di sabana. Bintik-bintik coklat mereka juga membuat mereka disamarkan saat mengintai mangsanya.

Cheetah Cubs

Cheetah betina melahirkan hanya dua hingga empat anaknya saja. Ini memudahkan ibu cheetah untuk mengawasi, mengelola, dan melindungi anaknya dari pemangsa. Ketika anak-anak tumbuh, ibu berkeliaran mencari sarang bersembunyi dari predator sampai anak-anaknya cukup tua untuk melindungi diri mereka sendiri. Adaptasi lainnya adalah "prrps" dan "peeps" yang dibuat anak-anak yang dapat didengar lebih dari satu mil jauhnya. Selain menjaga mereka tetap terhubung satu sama lain, suara ini mengurangi risiko kehilangan populasi mereka karena pemangsa dengan menakuti mereka.

Kebiasaan Berburu

Kebiasaan berburu cheetah memungkinkan mereka bertahan hidup di sabana. Cheetah biasanya memakan Thompson gazelle, antelope, hares, ostriches dan guinea fowl, semuanya ditemukan di padang pasir. Cheetah lebih suka berburu di pagi hari sebelum mangsa mereka disiapkan untuk hari itu atau di malam hari ketika mangsa mereka lelah. Mereka terkadang berburu berpasangan atau berkelompok untuk berjaga-jaga jika mereka harus menurunkan rusa kutub atau zebra. Saat berburu, mereka biasanya tidak menyergap mangsanya. Mereka malah menguntit mangsanya dalam jarak 100 yard karena, dalam keadaan seperti itu, mangsanya akan panik. Cheetah kemudian akan menyerang.

Cakar yang Dapat Ditarik

Cheetah memiliki cakar yang sangat sempit dan dapat ditarik sepenuhnya yang dapat keluar dari cakarnya dan kembali kapan pun ia perlu menggunakannya. Adaptasi ini berguna untuk bernyanyi karena cakar menggali jauh ke dalam bumi untuk cengkeraman yang lebih baik sementara cheetah mengejar mangsanya. Cakar juga sedikit melengkung sehingga ketika menangkap mangsa yang melarikan diri, cheetah dapat dengan mudah menggali cakarnya ke bagian belakang hewan, membawanya ke tanah. Ia lalu menggenggam leher mangsa dengan rahangnya yang kuat, menyebabkan hewan itu mati lemas.