Isi
- TL; DR (Terlalu Panjang; Tidak Dibaca)
- Sumber Energi Tidak Terbarukan
- Pasokan Energi Terbarukan
- Dampak dan Hilangnya Bahan Bakar Fosil
Topik tentang pentingnya sumber energi adalah percakapan yang akan berlanjut selama beberapa dekade ke depan karena semakin banyak orang mulai menyadari nilai dari pemanfaatan energi terbarukan sebagai lawan dari mendapatkan energi dari sumber yang tidak regenerasi secara alami. Sumber energi tak terbarukan termasuk bahan bakar fosil yang berasal dari bawah tanah dan membutuhkan waktu ribuan tahun untuk terbentuk. Sumber energi terbarukan beregenerasi dengan cepat dan dapat memasok daerah dengan kebutuhan energi jangka panjangnya jauh di masa depan.
TL; DR (Terlalu Panjang; Tidak Dibaca)
Pentingnya sumber energi, seperti yang terbarukan versus yang tidak terbarukan, tetap tidak dapat disangkal ketika manusia terus memasuki abad ke-21. Ketika minyak mentah, suatu bentuk energi yang tidak terbarukan, akan hilang dalam sekitar 50 tahun, orang akan membutuhkan sumber energi alternatif untuk memberi daya pada rumah dan kendaraan mereka. Ini menyajikan argumen yang jelas mendukung pentingnya pengembangan sumber energi yang tidak terbarukan lebih cepat daripada nanti.
Sumber Energi Tidak Terbarukan
Tidak semua sumber energi tak terbarukan berasal dari bahan bakar fosil. Uranium terbentuk sebagai deposit mineral dan merupakan sumber energi tak terbarukan yang ditambang dari lokasi bawah tanah yang menjadi bahan bakar untuk digunakan di pembangkit listrik tenaga nuklir. Bahan bakar fosil seperti hidrokarbon terdiri dari batubara, minyak mentah, minyak bakar, dan gas alam yang terbentuk dari bangkai tumbuhan dan hewan yang mati. Karena semua bahan bakar ini tidak mengisi dalam jangka pendek, mengambil ribuan tahun untuk membentuk, para ilmuwan menganggapnya tidak terbarukan.
Pasokan Energi Terbarukan
Energi terbarukan berasal dari sinar matahari, angin, panas bumi, air yang bergerak, biomassa dan biofuel. Pemerhati lingkungan menggembar-gemborkan pentingnya sumber energi terbarukan karena mereka mewakili energi bersih dengan dampak yang lebih rendah pada alam. Sumber energi bersih juga lebih murah: Sumber daya gratis, dan biayanya lebih murah untuk memasang turbin angin atau susunan surya daripada mengebor minyak. Angin dan matahari tidak menghilang saat digunakan, karena mereka terus beregenerasi. Pembangkit listrik tenaga air di bendungan dan sungai dapat menghasilkan sejumlah besar listrik dan akan terus melakukannya selama air terus mengalir. Sumber lain termasuk bahan bakar seperti etanol. Itu berasal dari tanaman dan energi panas yang dihasilkan oleh pembakaran kayu. Penemu dan ilmuwan juga telah menemukan cara untuk menghasilkan daya dari kekuatan gelombang di lautan.
Dampak dan Hilangnya Bahan Bakar Fosil
Bahan bakar fosil memiliki dampak serius terhadap lingkungan seperti yang dicatat oleh ahli iklim di seluruh dunia. Dibutuhkan uang untuk mengekstraknya dari tanah, memprosesnya untuk digunakan, dan mengangkutnya ke konsumen akhir. Bahan bakar fosil tambahkan C02 dan gas rumah kaca lainnya ke udara selama masing-masing tahap ini. Mereka juga tetap terjebak di atmosfer dan mempengaruhi iklim global. Masalah lain termasuk pencemaran air tanah dari fracking, peningkatan gempa bumi di daerah fracked, dan lubang pembuangan yang terjadi karena pengeboran minyak.
Tidak semua orang mendapat manfaat dari bahan bakar fosil, karena harganya lebih mahal di negara-negara dunia ketiga daripada yang sering dimiliki penduduk setempat. Asumsi oleh para peneliti di Stanford University memperkirakan bahwa dalam 113 tahun semua batubara akan habis. Gas alam akan hilang dalam 52 tahun, dan sebagian besar minyak mentah akan hilang dalam 50 tahun. Asumsi ini menunjukkan pentingnya sumber energi yang tidak terbarukan.