Isi
Sebagian besar siswa berpartisipasi dalam percobaan penurunan telur baik di sekolah dasar atau perguruan tinggi. Proyek sains ini mengharuskan siswa untuk membangun alat, kadang-kadang dengan sumber daya terbatas, yang menjaga telur agar tidak pecah atau pecah saat dijatuhkan. Seringkali juara sekolah dimasukkan ke kompetisi tingkat negara bagian dan negara bagian di mana desain mereka bersaing dengan yang dari sekolah lain.
Objektif
Tujuan percobaan penurunan telur adalah untuk membangun alat pelindung di sekitar telur ayam mentah, yang membuatnya tidak retak ketika dijatuhkan dari ketinggian tertentu. Ketinggian dari mana telur dijatuhkan dapat bervariasi dari 3 kaki ke lantai pertama sebuah bangunan. Siswa membangun desain mereka dan sering menjelaskan mengapa mereka percaya akan mencegah telur mereka pecah. Telur yang selamat dari tetesan pertama dijatuhkan kembali dari ketinggian yang meningkat sampai hanya satu telur yang tidak pecah.
Bahan Umum Digunakan
Bahan yang paling sering digunakan dalam percobaan tetes telur adalah tongkat es loli, lem, sedotan plastik, pita, kotak, kertas, kantong plastik dan bola kapas. Untuk memastikan kesetaraan dalam kompetisi, materi seringkali terbatas dan didistribusikan secara merata ke semua tim, yang mempersempit variabel menjadi hanya desain, daripada bahan yang digunakan. Bahan lain yang dapat digunakan untuk melindungi telur termasuk gelas polystyrene, sereal, karet gelang, kertas tisu dan bungkus gelembung plastik.
Desain Tetes Telur
Ada banyak jenis desain tetesan telur yang digunakan siswa. Salah satu desain adalah untuk membungkus telur dalam bungkus gelembung dan menempatkannya ke dalam kotak sepatu yang ditutup dengan karet gelang. Desain lain melibatkan menempatkan telur di dalam kantong plastik kecil penuh sereal beras kembung. Kantung tersebut dipusatkan pada kantung yang lebih besar berisi beberapa kantung kecil identik lainnya yang juga mengandung sereal.
Drop Telur Telanjang
Versi alternatif yang kurang dikenal dari percobaan drop telur adalah "drop telur telanjang". Daripada membungkus telur dalam sangkar pelindung, drop telur telanjang membutuhkan partisipan untuk membangun platform pendaratan untuk menangkap telur. Telur mentah dijatuhkan dari ketinggian yang ditentukan tanpa perlindungan ke platform pendaratan. Siswa harus membangun landasan pendaratan yang cukup lunak untuk mencegah telur pecah saat tumbukan.