Cara Menghitung Laju Aliran Dengan Ukuran dan Tekanan Pipa

Posted on
Pengarang: Monica Porter
Tanggal Pembuatan: 17 Berbaris 2021
Tanggal Pembaruan: 13 Boleh 2024
Anonim
Aliran fluida ideal, Debit, dan Asas Kontinuitas
Video: Aliran fluida ideal, Debit, dan Asas Kontinuitas

Penurunan tekanan yang lebih tinggi yang bekerja pada pipa menciptakan laju aliran yang lebih tinggi. Pipa yang lebih lebar juga menghasilkan aliran volumetrik yang lebih tinggi, dan pipa yang lebih pendek memungkinkan penurunan tekanan serupa memberikan gaya yang lebih besar. Faktor terakhir yang mengendalikan viskositas pipa adalah viskositas fluida. Faktor ini mengukur ketebalan cairan dalam poise, atau dyne detik per sentimeter persegi. Cairan yang lebih tebal mengalir lebih lambat di bawah tekanan yang sama.

    Kuadratkan radius pipa. Dengan jari-jari, misalnya, 0,05 meter, 0,05 ^ 2 = 0,0025.

    Lipat gandakan jawaban ini dengan penurunan tekanan melintasi pipa, diukur dalam pascals. Dengan penurunan tekanan, misalnya, 80.000 pascals, 0,0025 x 80.000 = 200.

    Lipat gandakan pi konstan dengan jawaban pada Langkah 1: 3.142 x 0.0025 = 0.00785. Jawaban ini adalah area penampang pipa.

    Lipat gandakan area dengan jawaban ke Langkah 2: 0,00785 x 200 = 1,57.

    Lipat gandakan panjang pipa menjadi 8. Dengan panjang, misalnya, 30 meter: 30 x 8 = 240.

    Lipat gandakan jawaban untuk Langkah 5 dengan viskositas cairan. Jika fluida adalah air, viskositasnya adalah 0,01, jadi 240 x 0,01 = 2,4.

    Bagilah jawaban untuk Langkah 4 dengan jawaban untuk Langkah 6: 1.57 / 2.4 = 0.654. Laju aliran pipa adalah 0,654 meter kubik per detik.