Isi
- Retensi Panas Air Asin vs Air Tawar
- Uji Retensi Panas Insulator yang Berbeda
- Kepadatan dan Retensi Panas
Retensi panas mengacu pada jumlah panas yang dapat disimpan oleh suatu benda atau bahan dari waktu ke waktu. Jika Anda pernah ke pantai saat matahari terbenam, Anda mungkin mengalami retensi panas saat beraksi. Sementara pasir dapat membakar kaki Anda selama hari musim panas yang terik, begitu matahari terbenam, ia dengan cepat menjadi lebih dingin. Sebagai perbandingan, lautan tetap hangat lama setelah matahari menghilang. Ini karena pasir adalah penahan panas yang buruk, sedangkan air lebih baik. Ada beberapa proyek sains retensi panas yang dapat membantu Anda menjelajahi fenomena ini lebih lanjut.
Retensi Panas Air Asin vs Air Tawar
Tujuan dari proyek ini adalah untuk menentukan jenis air mana - air asin atau air tawar - yang terbaik untuk menahan panas. Menurut Free Science Fair Projects, mulailah dengan mengisi kedua wadah dengan dua gelas air, dan kemudian campurkan empat sendok makan garam ke salah satunya (pastikan untuk memberi label pada wadah Anda sehingga Anda tahu yang mana). Panaskan satu wadah di atas kompor (atau pembakar Bunsen) sampai mulai mendidih, kemudian angkat dari kompor. Lakukan pembacaan secara teratur dengan termometer selama satu jam berikutnya (atau lebih), catat hasil Anda dan ulangi prosesnya dengan wadah Anda yang lain. Bandingkan suhu dari sampel air tawar dan air asin Anda untuk menentukan yang mana yang mempertahankan tingkat panas tertinggi, dan untuk berapa lama.
Uji Retensi Panas Insulator yang Berbeda
Untuk proyek ini Anda akan membutuhkan dua kotak kayu (satu yang dapat masuk ke dalam yang lain), gelas air, bor, termometer dan beberapa bahan uji yang berbeda, seperti kertas, kain, jerami dan pasir. Mulailah dengan mengebor lubang kecil melalui bagian atas kedua kotak, cukup lebar sehingga Anda dapat meluncur di termometer. Menurut Distrik Sekolah Selah, Anda harus mengelilingi bagian luar kotak kecil (yang terletak di dalam kotak yang lebih besar) dengan salah satu bahan dan merebus 500 mililiter air dalam gelas kimia. Tempatkan gelas kimia di dalam kedua kotak, tutup dan letakkan unit di kulkas. Pastikan untuk meluruskan gelas kimia dengan lubang di dalam tutup kotak, sehingga Anda dapat menempelkan termometer ke dalam air selama setiap pengukuran. Lakukan pembacaan dengan termometer setiap jam selama delapan jam berikutnya. Kemudian, ulangi proses dengan bahan uji Anda yang lain. Bandingkan hasilnya.
Kepadatan dan Retensi Panas
Tujuan dari proyek ini adalah untuk menentukan apa efek — jika ada — kepadatan terhadap retensi panas cairan. Menurut California State Science Fair, mulailah dengan memanaskan wadah cairan dengan berbagai kepadatan dengan menahannya di air mendidih selama dua menit. Misalnya, Anda bisa menggunakan sirup sebagai cairan padat dan air sebagai cairan berkepadatan rendah. Selama lima menit berikutnya, gunakan termometer untuk menguji setiap sampel setiap tiga puluh detik. Tentukan yang tetap paling panas dan menganalisis apa yang dikatakan tentang dampak kepadatan pada retensi panas.