Isi
- Sejarah Plastik dalam Industri Manusia
- Lingkup Masalah
- Efek Biologis dari Pembuangan Limbah Plastik
- Membersihkan Masalah
Plastik dari berbagai jenis telah lama menemukan aplikasi di hampir setiap sudut kehidupan sehari-hari - mainan, wadah penyimpanan, elektronik dan banyak lagi. Pada Februari 2013, sebuah editorial dalam jurnal internasional "Nature" meminta para ilmuwan yang berada di produsen plastik terbesar di dunia untuk mengklasifikasikannya sebagai bahan berbahaya, mirip dengan pelabelan klorofluorokarbon 14 tahun sebelumnya. Memang, sampah plastik dapat membahayakan manusia dan lingkungan dalam berbagai cara.
Sejarah Plastik dalam Industri Manusia
Manusia telah menggunakan logam untuk membuat dan mengembangkan alat selama lebih dari 5.000 tahun, tetapi baru sejak tahun 1907 plastik plastik berbasis minyak berperan. Leo Baekeland, seorang ahli kimia yang telah mendapatkan ketenaran dan kekayaannya dengan menciptakan kertas fotografi Velox pada tahun 1899, bekerja dengan resin formaldehida-fenol dalam upaya memperkuat kayu. Hasilnya adalah Bakelite, yang murah, mudah dan cepat dicetak, dan akhirnya menjadi bagian dari sekitar 400 paten. "Zaman Plastik" telah dimulai, dan hari ini industri menyediakan pekerjaan untuk lebih dari 60 juta orang.
Lingkup Masalah
Di seluruh dunia, hampir satu juta ton plastik diproduksi setiap hari. Sekitar setengah dari ini akhirnya disimpan ke tempat pembuangan sampah, sementara sisanya menjadi sampah - membumbui sisi jalan, ditaburi angin dan dibawa ke sungai dan laut. Amerika Serikat menghabiskan lebih dari setengah miliar dolar setahun untuk membersihkan sampah plastik di Pantai Barat saja. Selain itu, sampah ini tidak hanya tidak sedap dipandang, tetapi juga bisa menjadi racun bagi flora dan fauna. Sasaran terbesar upaya ilmuwan 2013 meliputi polivinilklorida, atau PVC, yang ditemukan di pipa plastik; polystyrene, lebih dikenal sebagai Styrofoam; poliuretan, komponen utama furnitur dan pelapis; dan polikarbonat, digunakan dalam pembuatan botol bayi dan perangkat elektronik.
Efek Biologis dari Pembuangan Limbah Plastik
Menurut laporan tahun 2009 di "Transaksi Filosofis The Royal Society B," sebuah jurnal sains Inggris, plastik dapat menyebabkan berbagai macam efek buruk bagi manusia dan lingkungan. Bahan kimia dalam plastik diserap oleh tubuh manusia, dan beberapa senyawa ini dapat mengubah struktur hormon. Limbah sampah plastik sering dicerna oleh makhluk laut, dan bahan kimia di dalamnya dapat meracuni semua jenis satwa liar. Limbah plastik terapung dapat bertahan selama puluhan tahun dan mengganggu habitat dengan mengangkut mikroba ke sana kemari. Mungkin yang paling mengerikan, plastik yang terkubur di tempat pembuangan sampah dapat melepaskan bahan kimia berbahaya ke dalam air tanah dan oleh karena itu ke dalam persediaan air, dan BPA dalam botol polikarbonat dapat mencemari minuman.
Membersihkan Masalah
Juru bicara untuk industri plastik menolak gagasan bahwa limbah dari produk mereka dapat berbahaya. Namun demikian, para ilmuwan telah mengusulkan sejumlah solusi untuk menghentikan atau membalikkan masalah. Misalnya, memperlakukan plastik sebagai dapat digunakan kembali dan tidak sekali pakai dapat membendung aliran limbah ke tempat pembuangan sampah dan di tempat lain. Ketersediaan plastik biodegradable yang lebih besar juga akan mengurangi kerusakan yang dialami lingkungan saat ini. Akhirnya, label plastik sesuai dengan siklus hidup mereka mungkin menginspirasi konsumen untuk memilih barang-barang berbasis plastik yang lebih ramah lingkungan.