Isi
- Definisi Habitat
- Jenis & Contoh Habitat
- Adaptasi terhadap Habitat
- Habitat vs. Niche
- Dampak Fragmentasi Habitat
Para ahli ekologi berbicara tentang habitat dan ceruk ketika merujuk pada organisme hidup dan lingkungan mereka. Walaupun kedua istilah tersebut tampak serupa, keduanya memiliki arti yang sedikit berbeda.
Definisi Habitat
Paling sederhana, a habitat adalah rumah. Definisi habitat dalam biologi mengacu pada lokasi di ekosistem alami tempat organisme berada. Definisi habitat dapat lebih jauh digambarkan sebagai tempat organisme biasanya hidup, makan dan berkembang biak di dalamnya.
Habitat mencakup lokasi geografis yang ditinggali tumbuhan atau hewan, dikombinasikan dengan beragam nonliving atau fitur abiotik seperti lansekap, lereng, air, dll. Sebuah habitat memenuhi kebutuhan penghuninya untuk kelangsungan hidup mereka.
Habitat yang dikelompokkan bersama membentuk suatu ekosistem, sebuah komunitas organisme yang berinteraksi dengan lingkungan mereka dan spesies lain di dalamnya.
Jenis & Contoh Habitat
Ada banyak contoh habitat Di dalam dunia. Beberapa habitat berbasis daratan termasuk tundra, padang rumput, pegunungan dan hutan. Banyak habitat air juga ada. Mereka termasuk rawa air asin, zona intertidal dan laut dalam.
Namun, tidak jarang habitat tampak kontras dengan dunia alami. Misalnya, beberapa organisme dapat tumbuh subur di tempat parkir atau di ladang pertanian. Selain itu, beberapa organisme dapat membuat lebih dari satu habitat selama hidupnya. Contoh yang baik dari ini adalah ketika burung yang bermigrasi bepergian ke lingkungan yang sangat berbeda dan beriklim untuk berkembang biak atau musim dingin.
Habitat adalah tempat dinamis yang berubah dengan laju yang bervariasi. Tumbuhan dan hewan yang hidup di habitat disesuaikan dengan mereka. Jadi setiap perubahan yang cepat dapat menyebabkan masalah bagi spesies tersebut dengan adaptasi khusus yang hanya cocok untuk habitat tertentu.
Adaptasi terhadap Habitat
Hewan dan tumbuhan memiliki keistimewaan adaptasi ke habitat di mana mereka tinggal.
Misalnya, di daerah dingin seperti Lingkaran Arktik, banyak hewan memiliki bulu tebal atau lemak tubuh dalam jumlah yang signifikan untuk membantu melindungi mereka dari lingkungan yang dingin.
Kamuflase merupakan adaptasi lain yang digunakan oleh hewan untuk beradaptasi dengan habitatnya. Ketika hewan dapat berbaur dengan lingkungannya, mereka kurang terlihat oleh predator.
Habitat vs. Niche
Dalam ekologi, habitat dan ceruk lihat dua istilah terpisah. Definisi habitat di atas mengacu pada tempat unik organisme hidup. Niche, bagaimanapun, adalah istilah yang lebih bernuansa ekologi gunakan ketika merujuk pada organisme yang berinteraksi dalam suatu ekosistem.
Dalam istilah ekologis, a ceruk adalah cara atau peran di mana organisme cocok dengan ekosistemnya masing-masing. Seiring waktu, para ahli ekologi mencapai kesepakatan bahwa sebuah ceruk tidak dapat memiliki dua spesies yang memainkan peran yang sama di dalamnya. Ini sering karena persaingan untuk sumber daya.
Kadang-kadang skenario ini mengarah pada kepunahan, tetapi tidak selalu. Seiring berjalannya waktu, dua spesies yang bersaing akhirnya dapat mengembangkan sedikit perbedaan dan oleh karena itu ceruk baru.
Ahli ekologi melihat faktor-faktor seperti makanan, suhu, ukuran mangsa, kelembaban, dan sebagainya dalam analisis mereka. Dengan menggunakan dua atau tiga faktor ini, para ahli ekologi dapat mengetahui bagaimana suatu spesies akan merespons lingkungan mereka. Ini merujuk pada relung fundamental suatu spesies.
Memahami habitat dan niche membantu para ilmuwan dalam upaya mereka menemukan cara untuk membantu melestarikan spesies.
Dampak Fragmentasi Habitat
Konservasionis bekerja untuk melestarikan tanaman, hewan dan organisme lain di dalam habitat alami mereka. Untuk memantau kondisi berbagai habitat, para konservasionis menilai mereka tingkat biogeografis serta risiko mereka runtuh.
Salah satu tujuan ahli ekologi adalah mempelajari bagaimana perusakan dan degradasi ekosistem mempengaruhi keanekaragaman spesies. Dengan bertambahnya populasi manusia dan perkembangan, habitat menjadi rusak atau terfragmentasi.
Hilangnya habitat dan fragmentasi, pada gilirannya, menyebabkan penurunan keanekaragaman spesies. Salah satu contohnya adalah hutan Atlantik Brasil, yang telah ditebangi untuk pertanian dan kayu.
Memotong sebuah habitat menjadi “pulau-pulau” yang lebih kecil dan tidak terhubung menyebabkan lingkungan yang lebih luas, lebih sedikit tempat bagi tanaman dan hewan untuk hidup dan penurunan keanekaragaman hayati. Mempelajari habitat dan niche spesies dapat membantu para konservasionis menemukan cara untuk melindungi spesies untuk masa depan.