Isi
Kertas lakmus adalah alat yang digunakan untuk menguji apakah suatu zat adalah asam atau basa. Ketika suatu zat dilarutkan dalam air, larutan yang dihasilkan menyebabkan kertas lakmus berubah warna. Keasaman atau alkalinitas suatu larutan ditentukan oleh konsentrasi ion hidrogen, atau kekuatan hidrogen, yang dinyatakan sebagai nilai pH. Tes lakmus memberikan hasil yang cepat tetapi tidak dapat menentukan tingkat keasaman atau alkalinitas suatu larutan.
Asam dan basa
Asam dan basa dapat didefinisikan dalam berbagai cara menggunakan parameter yang berbeda. Ahli kimia abad ke-19, Svante Arrhenius, mendefinisikan asam dan basa sesuai dengan ion yang dihasilkannya dalam larutan berair. Asam adalah senyawa yang menghasilkan ion hidrogen (H+) ketika dilarutkan dalam air, dan basa menghasilkan ion hidroksida (OH-) ketika dilarutkan dalam air. Sebagai contoh, asam klorida (HCl) berdisosiasi dalam air untuk membentuk ion hidronium (H3HAI+) dan ion klorida (Cl-). Basa seperti amonia (NH3) berdisosiasi dalam air untuk menghasilkan ion amonium (NH4+) dan ion hidroksida (OH-). Secara sederhana, asam umumnya terasa asam, seperti jus lemon, dan basa terasa licin, seperti sabun.
Dasar-dasar Skala pH
pH adalah nilai yang mengekspresikan konsentrasi hidrogen dalam larutan. Skala pH berkisar dari 0 hingga 14 dan setara dengan logaritma negatif konsentrasi ion hidrogen. Air murni bersifat netral dan memiliki pH 7. Larutan dengan pH lebih rendah dari 7 bersifat asam, sedangkan larutan dengan pH lebih tinggi dari 7 bersifat basa, atau basa. Jus lemon dan asam lambung memiliki pH sekitar 2. Kopi memiliki pH sekitar 5. Darah sedikit basa, dengan pH yang tetap mendekati 7,4. Pembersih rumah tangga pemutih dan amonia masing-masing memiliki nilai pH sekitar 9 dan 12.
Kertas Lakmus
Kertas lakmus adalah salah satu jenis indikator asam-basa. Ini tersedia dalam variasi merah, biru dan netral. Kertas ini dipenuhi dengan pewarna yang berasal dari lumut yang berubah warna sebagai respons terhadap adanya asam atau basa. Kertas merah digunakan untuk mendeteksi pH basa dan akan berubah warna menjadi biru dengan adanya larutan basa. Kertas lakmus biru digunakan untuk menguji asam dan akan berubah warna menjadi merah ketika bersentuhan dengan larutan asam. Kertas lakmus netral berwarna ungu dan akan berubah warna menjadi merah atau biru tergantung apakah larutan yang diuji bersifat asam atau basa.
Melakukan Tes Lakmus
Kertas lakmus memberi pengguna indikasi umum keasaman atau alkalinitas karena berkorelasi dengan warna merah atau biru yang berubah kertas. Untuk menguji pH suatu zat, celupkan secarik kertas lakmus ke dalam larutan atau gunakan pipet atau pipet untuk meneteskan sejumlah kecil larutan ke kertas lakmus. Kertas lakmus biru dapat mengindikasikan asam dengan pH antara 4 dan 5 atau lebih rendah. Kertas lakmus merah dapat menunjukkan basa dengan pH lebih besar dari 8. Jika suatu larutan memiliki pH antara 5 dan 8, itu akan menunjukkan sedikit perubahan warna pada kertas lakmus. Basa yang diuji dengan kertas lakmus biru tidak akan menunjukkan perubahan warna, juga asam yang diuji dengan kertas lakmus merah tidak akan mencatat perubahan warna.
Keterbatasan Kertas Lakmus
Menggunakan tes lakmus adalah cara cepat dan mudah untuk menentukan apakah suatu larutan bersifat asam atau basa. Kertas lakmus tidak mahal, portabel dan dapat menguji keasaman dan alkalinitas hanya dengan menggunakan sedikit larutan. Namun, itu tidak dapat memberikan pH aktual untuk suatu zat, selain menunjukkan jika pH kira-kira kurang dari 5 atau lebih besar dari 8. Kertas lakmus tidak berguna untuk menguji zat dengan pH yang mendekati netral.