Isi
Pelapukan fisik, juga dikenal sebagai cuaca mekanis, adalah proses bebatuan dan mineral di permukaan Bumi yang hancur atau larut akibat air, es, garam, tanaman, hewan atau perubahan suhu. Pelapukan fisik tidak mengubah komposisi kimia dari batu, hanya retak dan hancur menjadi potongan-potongan kecil. Setelah batu telah lapuk, erosi terjadi, mengangkut serpihan-serpihan. Akhirnya proses pengendapan mengendapkan partikel-partikel batuan di tempat baru.
Pelapukan Dari Air
Air dapat mengatasi bebatuan dengan berbagai cara. Air yang bergerak dapat mengangkat dan membawa batu dari dasar sungai atau aliran air. Ketika bebatuan kembali ke tanah di bawah air, mereka dapat mengenai bebatuan lain dan pecah. Air juga dapat merusak batu dengan memengaruhi material di sekitarnya. Misalnya, tanah liat yang mengelilingi batu dapat menyerap air, membengkak dan kemudian mendorongnya ke batu, menyebabkannya pecah. Air asin dapat menyebabkan pelapukan jenis lain setelah menguap. Ketika air asin merembes ke dalam pori-pori batu dan kemudian menguap, kristal akan tertinggal. Kristal tumbuh dan memberi tekanan pada batu, yang akhirnya menyebabkannya pecah. Pelapukan air asin biasa terjadi di sepanjang garis pantai.
Pelapukan Dari Es
Ketika air tenggelam ke dalam celah di batu dan suhunya turun cukup rendah, air membeku menjadi es. Es mengembang dan membentuk irisan di batu yang dapat membagi batu menjadi fragmen yang lebih kecil. Ice wedging biasanya terjadi setelah air berulang kali membeku dan meleleh di dalam celah-celah batu kecil seiring waktu. Anda dapat melihat hasil dari jenis pelapukan ini di trotoar jalan di musim dingin. Irisan es sering menyebabkan lubang di jalan dan jalanan. Es terbentuk di celah-celah jalan, mengembang dan mendorong batu atau trotoar di sekitarnya, memperluas celah-celah itu sampai pecah dan pecah.
Pelapukan Dari Tumbuhan
Tumbuhan dapat menyebabkan pelapukan fisik saat akarnya tumbuh. Biji tanaman atau pohon dapat tumbuh di dalam celah-celah batu tempat tanah telah terkumpul. Akar kemudian memberi tekanan pada retakan, membuatnya lebih lebar dan akhirnya membelah batu. Bahkan tanaman kecil dapat menyebabkan pelapukan semacam ini dari waktu ke waktu.
Pelapukan Dari Hewan
Hewan yang menggali di bawah tanah, seperti tahi lalat, akan menghubungkan atau bahkan semut, juga dapat menyebabkan pelapukan fisik dengan melonggarkan dan memecah batu. Kerapatan dan terowongan adalah tanda-tanda pelapukan jenis ini. Hewan lain menggali dan menginjak-injak batu di permukaan Bumi, menyebabkan batu perlahan-lahan hancur berantakan. Proses ini memaparkan bagian-bagian baru batu ke elemen-elemen, membuatnya rentan terhadap jenis pelapukan lainnya, seperti pelapukan kimiawi.