Isi
Fokus taksonomi adalah klasifikasi dan penamaan organisme. Para ilmuwan mengklasifikasikan organisme berdasarkan karakteristik serupa. Untuk mencegah kebingungan tentang apa yang merupakan kesamaan, ahli biologi menetapkan seperangkat aturan untuk klasifikasi. Dalam taksonomi, organisme ditempatkan ke dalam sejumlah kelompok yang semakin spesifik dan diberi nama sesuai dengan konvensi penamaan yang ketat.
Kesamaan Seperti Apa?
Hal pertama yang harus dipertimbangkan para ilmuwan ketika mengklasifikasikan organisme adalah kesamaan apa yang mereka miliki. Hanya karena dua organisme berbagi karakteristik tidak berarti mereka harus ditempatkan dalam kelompok yang sama. Sebagai contoh, baik burung dan lebah terbang, tetapi mereka melakukannya berdasarkan mekanisme yang sangat berbeda. Jenis sifat serupa ini disebut sifat analog; mereka digunakan untuk melakukan fungsi yang sama. Namun, para ahli biologi mengklasifikasikan organisme berdasarkan sifat-sifat homolog. Ciri-ciri homolog mirip dalam mekanisme internal mereka. Sebagai contoh, sayap elang memiliki kesamaan internal dengan sayap flamingo.
Tingkat Klasifikasi
Ahli biologi mengklasifikasikan organisme berdasarkan hierarki kategori yang semakin spesifik. Hirarki ini diusulkan oleh Carl Linnaeus pada abad ke-18. Linnaeus mengusulkan tujuh kategori peningkatan spesifisitas: kerajaan, filum, kelas, ordo, keluarga, genus, dan spesies. Sementara Linnaeus awalnya hanya menggambarkan kerajaan tumbuhan dan hewan, model lainnya termasuk lima atau lebih kerajaan. Beberapa model taksonomi modern juga memiliki kategori yang lebih luas yang disebut domain di atas kerajaan. Kategori taksonomi paling spesifik untuk suatu organisme adalah spesiesnya. Secara umum, ini merujuk pada sekelompok organisme yang berkembang biak secara alami di dalam kelompok itu.
Konvensi Penamaan
Linnaeus juga menetapkan konvensi penamaan yang ketat untuk semua organisme. Nama-nama ilmiah organisme melibatkan versi Latin atau Latin dari kata-kata non-Latin. Nama-nama ini biasanya dicetak miring ketika ditulis. Versi binomial dari nama ilmiah memiliki dua bagian: genus dan spesies. Sebagai contoh, manusia adalah Homo sapiens. Homo adalah genusnya, dan sapiens adalah spesiesnya. Nama spesies dari suatu organisme biasanya melibatkan huruf pertama dari nama genus diikuti dengan nama spesies huruf kecil. Sebagai contoh, nama spesies manusia adalah H. sapiens.
Aplikasi
Taksonomi terkandung dalam cabang biologi yang lebih besar yang disebut sistematika. Sistematika berkaitan dengan evolusi dan keterkaitan organisme serta klasifikasi. Karenanya, ahli biologi menggunakan data dan klasifikasi taksonomi untuk membangun pohon evolusi bagi organisme. Ahli biologi dapat membuat diagram ini berdasarkan sejumlah kriteria yang berbeda, dan metode diagram ini dapat digunakan untuk menghasilkan hipotesis tentang sejarah evolusi.