Bahan Bakar Hidrogen Vs. Bahan bakar fosil

Posted on
Pengarang: Louise Ward
Tanggal Pembuatan: 6 Februari 2021
Tanggal Pembaruan: 19 November 2024
Anonim
Cara Kerja Mobil Bahan Bakar Hidrogen -Toyota Mirai
Video: Cara Kerja Mobil Bahan Bakar Hidrogen -Toyota Mirai

Isi

Hidrogen adalah energi berkualitas tinggi dan digunakan untuk memberi tenaga pada kendaraan sel bahan bakar. Bahan bakar fosil, yang sebagian besar meliputi minyak bumi, batu bara, dan gas alam, menyediakan kebutuhan energi utama di seluruh dunia saat ini.

Produksi

Hidrogen mudah bergabung dengan molekul lain. Tiga cara yang umumnya digunakan untuk membebaskan hidrogen adalah: menggunakan panas dan katalis untuk "membentuk kembali" hidrokarbon atau karbohidrat; listrik untuk memecah (mengelektrolisis) air; proses eksperimental berdasarkan biasanya pada sinar matahari, pelepasan plasma atau mikroorganisme. Bahan bakar fosil adalah sumber energi yang tidak terbarukan. Mereka terbentuk dari sisa-sisa organik tumbuhan dan hewan prasejarah dan telah diubah menjadi bahan bakar yang mengandung karbon melalui aksi geologis selama jutaan tahun.

Emisi

Kendaraan berbahan bakar hidrogen tidak mengeluarkan gas rumah kaca atau polutan lainnya. Selama pembakaran, hidrogen hanya menghasilkan uap air. Di sisi lain, pembakaran bahan bakar fosil adalah sumber polusi atmosfer terbesar. Pembakaran batubara dan minyak bumi dikatakan bertanggung jawab atas pelepasan gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan dinitrogen oksida ke atmosfer.

Efisiensi

Bahan bakar hidrogen sangat efisien. Lebih banyak energi yang diekstraksi dari sumber bahan bakar ini dibandingkan dengan teknologi daya konvensional, menurut Tobin Smith untuk Billion Dollar Green. Bahan bakar fosil memiliki tingkat pembakaran yang tinggi dan mampu melepaskan sejumlah besar energi.

Biaya

Hidrogen saat ini mahal karena sulit untuk menghasilkan, menangani, dan menyimpan. Bahan bakar fosil lebih murah dibandingkan.

Masa depan

Bahan bakar fosil berfungsi sebagai sumber energi utama saat ini. Namun, cadangan bahan bakar fosil semakin menipis. Meskipun bahan bakar hidrogen sedang digunakan pada tingkat eksperimental saat ini, ia memiliki potensi besar untuk masa depan.