Isi
Lahan basah adalah hamparan tanah yang luas dengan persentase air atau area basah yang tinggi, seperti rawa dan rawa. Mereka sangat penting untuk kesehatan lingkungan, karena mereka memurnikan hujan dan air limbah sebelum memasuki sungai, danau, dan lautan yang lebih besar. Mereka juga menyediakan habitat bagi satwa liar.
Seperti semua air, air lahan basah memiliki pengukuran pH. PH adalah keasaman air, dan lahan basah dapat memiliki tingkat keasaman yang berbeda yang dibutuhkan tanaman dan hewan di dalamnya untuk berkembang. Ketika pH berubah, dapat membunuh tanaman dan hewan ini serta mencegah lahan basah berfungsi. Ada tiga faktor utama yang dapat mempengaruhi pH air di lahan basah.
Air limbah
Air limbah adalah faktor utama yang dapat mengubah pH lahan basah apa pun. Air limbah adalah air yang diubah oleh pemukiman manusia dan dapat mencakup air kolam, air limbah, dan juga dapat menyerbu air. Air limbah dapat diolah dengan bahan kimia untuk membersihkan senyawa berbahaya seperti dalam kasus air limbah kota, atau dapat diolah seperti dalam kasus limpasan drainase badai. Penghapusan atau penambahan bahan kimia ke air ini, serta pH air yang ada itu sendiri dapat secara signifikan mengubah pH lahan basah. Misalnya, air di kota-kota besar sering diperlakukan sebagai "lunak," atau lebih asam daripada di daerah pedesaan. Air ini memiliki pH sangat rendah, atau kadar asam tinggi, meningkatkan pH lahan basah. Jika lahan basah memiliki tanaman yang tidak tahan terhadap air asam, mereka bisa mati.
Mineral
Mineral yang ada di tanah di sekitar lahan basah, seperti garam, dapat mempengaruhi pH lahan basah. Sementara sebagian besar lahan basah digunakan untuk mineral di tanah sekitarnya, pengembangan manusia, pertambangan, konstruksi dan operasi industri dapat menempatkan mineral yang berbeda ke dalam tanah yang tidak ada di sana secara alami. Curah hujan akan menyaring mineral-mineral ini, melarutkannya dan membawanya ke lahan basah. Tergantung pada mineral, pH lahan basah dapat naik atau turun. Mineral seperti batuan diabase misalnya, yang umum di tambang dan tambang, dapat meningkatkan pH lahan basah jika digali di dekatnya.
Hujan asam
Tidak seperti air limbah dan mineral terlarut yang dapat menyebabkan pH lahan basah berfluktuasi dengan cara apa pun, hujan asam hanya akan menurunkan pH, atau membuat air di lahan basah lebih bersifat asam. Hujan asam disebabkan oleh senyawa di atmosfer yang bereaksi satu sama lain untuk membentuk asam, yang kemudian jatuh kembali ke bumi sebagai hujan. Beberapa senyawa ini termasuk belerang dan nitrogen.