Isi
Ketika manusia mengkonsumsi sumber daya alam, mereka juga menciptakan produk sampingan yang memasuki ekosistem bervariasi di Bumi. Limbah plastik, polusi air, limpasan tanah, dan stoples dan botol hanyalah beberapa dari produk-produk buatan manusia dan produk sampingan yang dapat membahayakan Bumi dan spesies yang hidup di dalamnya. Kerusakan dapat berupa fisik - cincin enam bungkus mencekik kehidupan laut - atau pupuk kimia - yang menyebabkan ganggang mekar - tetapi dalam kedua kasus itu, mereka dapat menyebabkan kerusakan abadi pada flora dan fauna di suatu daerah.
Sampah plastik
Membuang produk plastik, termasuk karung grosir, dengan cepat mengisi tempat pembuangan sampah dan sering menyumbat saluran air. Ketika sampah plastik hanyut ke laut, hewan seperti kura-kura atau lumba-lumba dapat menelan plastik tersebut. Plastik menciptakan masalah kesehatan bagi hewan termasuk menipiskan nutrisi mereka dan menghalangi perut dan usus mereka. Hewan tidak dapat memecah plastik dalam sistem pencernaan mereka dan biasanya akan mati karena halangan. Potongan-potongan plastik juga bisa kusut di sekitar tubuh atau kepala hewan dan menyebabkan cedera atau kematian.
Polusi air
Sampah di Bumi pasokan air dari penggunaan konsumen dan komersial menciptakan lingkungan beracun. Airnya dicerna oleh rusa, ikan, dan berbagai binatang lainnya. Racun tersebut dapat menyebabkan pembekuan darah, kejang atau masalah medis serius yang dapat membunuh hewan. Air beracun juga dapat membunuh kehidupan tanaman di sekitar tepian sungai dan bagian bawah ekosistem tambak. Ketika manusia memakan hewan yang menelan pasokan air yang terganggu, mereka juga bisa menjadi sakit.
Limpasan Tanah
Limpasan dari sampah, air tercemar, bensin dan limbah konsumen dapat menyusup ke tanah. Tanah menyerap racun yang tercipta dan memengaruhi sampah dan tanaman. Pertanian sering kali dikompromikan dan gagal berkembang. Hewan kemudian memakan tanaman atau cacing yang hidup di tanah dan mungkin menjadi sakit. Manusia yang memakan tanaman atau hewan yang memakan pertanian yang terinfeksi juga bisa menjadi sakit.
Botol dan Botol
Stoples dan botol yang dibuang biasanya tidak terurai secara alami dan menambah masalah pemasangan sampah manusia. Sampahnya tetap berada di tempat pembuangan sampah dan menyumbat selokan, jalan, sungai dan ladang. Kepiting, burung, dan hewan kecil dapat merangkak ke dalam botol mencari makanan dan air dan menjadi macet dan perlahan-lahan mati karena kelaparan dan penyakit. World Wide Fund for Nature melaporkan sekitar 1,5 juta ton limbah plastik dari industri pembotolan air saja.