Karakteristik Cacing Tanah

Posted on
Pengarang: John Stephens
Tanggal Pembuatan: 26 Januari 2021
Tanggal Pembaruan: 19 Boleh 2024
Anonim
pengamatan anatomi cacing tanah (lumbricus terrestis)Zoologi 1 DOSEN PENGAMPU: Ibu Rafeah Husni,M.Pd
Video: pengamatan anatomi cacing tanah (lumbricus terrestis)Zoologi 1 DOSEN PENGAMPU: Ibu Rafeah Husni,M.Pd

Isi

Cacing tanah kecil ini sangat penting untuk pertanian. Ini memainkan peran besar dalam menjaga tanah produktif, memfasilitasi aerasi, pemadatan dan resapan air dan menghasilkan bahan organik untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Cacing tanah telah mengembangkan karakteristik struktural, fisiologis, dan perilaku tertentu untuk membantunya tumbuh, berkembang biak, dan bertahan hidup di lingkungannya.

TL; DR (Terlalu Panjang; Tidak Dibaca)

Cacing tanah bertubuh lunak, cacing tersegmentasi, biasanya berwarna merah muda, coklat atau merah dan hanya beberapa inci panjangnya. Mereka menggali jauh di dalam tanah di siang hari dan muncul kembali di malam hari untuk memberi makan.

Karakteristik Struktural

Tubuh cacing tanah dirampingkan dan setiap segmen berisi sejumlah bulu yang disebut setae. Bentuknya yang ramping membantu cacing tanah melakukan perjalanan melalui tanah, dan bulunya meningkatkan cengkeraman jika tanahnya basah.

Otot-otot melingkar mengelilingi setiap segmen tubuh cacing tanah. Otot-otot ini bekerja bersama kelompok otot lain yang mengalir di seluruh tubuhnya untuk membantu cacing tanah bergerak.

Untuk memberi makan dirinya sendiri, seekor cacing tanah mendorong faringnya keluar dari mulutnya untuk mengambil makanannya, kemudian mengambil makanan itu kembali ke dalam mulutnya dan membasuhnya dengan air liur.

Karakteristik fisiologis

Beberapa karakteristik cacing tanah telah berevolusi untuk membantunya mengatur fungsi tubuhnya, seperti bernapas, dan melindungi dirinya sendiri, seperti dengan mengeluarkan zat kimia.

Banyak cacing tanah melepaskan lendir untuk membantu mereka bergerak lebih lancar melalui tanah. Beberapa spesies cacing tanah, dan lendirnya menciptakan zat pengikat untuk menghentikan dinding liang mereka. Di beberapa spesies cacing tanah, seperti Octochaetus multiporus, yang berasal dari Selandia Baru, lendir juga dapat melindunginya dari bakteri. di tanah.

Untuk selamat dari perubahan kondisi lingkungan, seperti tanah yang panas atau kering, cacing tanah terkadang melewati diapause atau hibernasi. Ini menjadi tidak aktif, bergerak lebih dalam ke tanah, menggulung dirinya menjadi bola yang ketat, melepaskan lendir pelindung, dan laju metabolisme turun untuk mengurangi kehilangan air. Cacing tanah tetap seperti ini sampai lingkungannya menjadi lebih layak huni.

Karakteristik Perilaku

Cacing tanah tidak bisa melihat atau mendengar, tetapi sensitif terhadap getaran dan cahaya. Sebagian besar spesies tinggal di tanah, liang atau tumpukan daun di siang hari dan di permukaan tanah pada malam hari dan pagi hari. Cacing tanah menyerap dan kehilangan kelembaban melalui kulitnya dan bermigrasi atau bereproduksi saat tanah basah oleh embun.

Cacing tanah dapat hidup dalam kondisi terendam jika kandungan oksigen air cukup tinggi, tetapi ia bergerak ke permukaan untuk menghindari mati lemas saat tanah sangat basah.

Cacing tanah adalah hermafrodit, artinya cacing betina dan betina memiliki sistem reproduksi. Perkawinan cacing tanah bertukar sperma dengan berbaring berdampingan.