Isi
- TL; DR (Terlalu Panjang; Tidak Dibaca)
- Eksperimen Laboratorium pada Batuan dan Mineral
- Mengukur Gelombang Seismik
- Bukti Magnetik dan Gravitasi
Secara luas diterima bahwa interior bumi terdiri dari beberapa lapisan: kerak, mantel dan inti. Karena kerak mudah diakses, para ilmuwan telah dapat melakukan percobaan langsung untuk menentukan komposisinya; studi tentang mantel dan inti yang lebih jauh memiliki sampel peluang yang lebih terbatas, sehingga para ilmuwan juga mengandalkan analisis gelombang seismik dan gravitasi, serta studi magnetik.
TL; DR (Terlalu Panjang; Tidak Dibaca)
Para ilmuwan dapat menganalisis kerak Bumi secara langsung, tetapi mereka bergantung pada analisis seismik dan magnetik untuk menyelidiki interior Bumi.
Eksperimen Laboratorium pada Batuan dan Mineral
Di mana kerak bumi telah terganggu, mudah untuk melihat lapisan-lapisan dari berbagai bahan yang telah mengendap dan dipadatkan. Para ilmuwan mengenali pola dalam batuan dan sedimen ini, dan mereka dapat mengevaluasi komposisi batuan dan sampel lain yang diambil dari kedalaman Bumi yang berbeda selama penggalian rutin dan studi geologi di laboratorium. Pusat Penelitian Inti Survei Geologi Amerika Serikat telah menghabiskan 40 tahun terakhir mengumpulkan batu inti dan repositori stek dan membuat sampel ini tersedia untuk penelitian. Inti batuan, yang merupakan bagian silindris yang dibawa ke permukaan, dan potongan (partikel seperti pasir) disimpan untuk analisis ulang yang potensial karena peningkatan teknologi memungkinkan untuk studi yang lebih mendalam. Selain analisis visual dan kimia, para ilmuwan juga mencoba mensimulasikan kondisi jauh di bawah kerak bumi dengan memanaskan dan memeras sampel untuk melihat bagaimana mereka berperilaku dalam kondisi tersebut. Informasi lebih lanjut tentang komposisi Bumi berasal dari mempelajari meteorit, yang memberikan informasi tentang kemungkinan asal usul tata surya kita.
Mengukur Gelombang Seismik
Tidak mungkin untuk mengebor ke pusat bumi, sehingga para ilmuwan mengandalkan pengamatan tidak langsung dari materi yang terletak di bawah permukaan melalui penggunaan gelombang seismik dan pengetahuan mereka tentang bagaimana gelombang ini bergerak selama dan setelah gempa bumi. Kecepatan gelombang seismik dipengaruhi oleh sifat material yang dilewati gelombang; kekakuan material mempengaruhi kecepatan gelombang ini. Mengukur waktu yang dibutuhkan untuk gelombang tertentu untuk mencapai seismometer setelah gempa bumi dapat menunjukkan sifat spesifik dari bahan yang ditemui gelombang. Ketika gelombang bertemu lapisan dengan komposisi yang berbeda, itu akan mengubah arah dan / atau kecepatan. Ada dua jenis gelombang seismik: gelombang P, atau gelombang tekanan, yang melewati cairan dan padatan, dan gelombang S, atau gelombang geser yang menembus padatan tetapi bukan cairan. Gelombang P lebih cepat dari keduanya, dan jarak di antara mereka memberikan perkiraan jarak ke gempa. Studi seismik dari tahun 1906 menunjukkan bahwa inti luar adalah cair dan inti dalam adalah padat.
Bukti Magnetik dan Gravitasi
Bumi memiliki medan magnet, yang bisa disebabkan oleh magnet permanen atau molekul terionisasi yang bergerak dalam media cair di interior bumi. Sebuah magnet permanen tidak dapat eksis pada suhu tinggi yang ditemukan di pusat Bumi, jadi para ilmuwan telah menyimpulkan bahwa intinya adalah cairan.
Bumi juga memiliki medan gravitasi. Isaac Newton memberi nama pada konsep gravitasi dan dan menemukan bahwa gravitasi dipengaruhi oleh kepadatan. Dia adalah orang pertama yang menghitung massa bumi. Menggunakan pengukuran gravitasi dalam kombinasi dengan massa Bumi, para ilmuwan menentukan bahwa bagian dalam bumi harus lebih padat daripada kerak bumi. Membandingkan kerapatan batuan 3 gram per sentimeter kubik dan kerapatan logam 10 gram per sentimeter kubik dengan kerapatan rata-rata bumi 5 gram per sentimeter kubik memungkinkan para ilmuwan untuk menentukan bahwa pusat bumi mengandung logam.