Isi
Kuarsa dan kristal batu adalah mineral berlimpah yang ditemukan di seluruh dunia di kerak bumi. Menurut Mindat.org, "Kuarsa adalah mineral yang paling umum ditemukan di permukaan bumi." Kuarsa dan kristal batuan terdiri dari silikon dioksida dan ditemukan sebagai komponen dalam berbagai jenis batuan.
Kuarsa
Ada puluhan jenis kuarsa. Mineral Data Publishing menyatakan bahwa kuarsa sebagian besar adalah silikon dioksida dengan jejak unsur lain. Berbagai jenis elemen yang ada dalam kuarsa akan menentukan karakteristik dan klasifikasinya. Misalnya, jika sampel kuarsa mengandung jumlah tinggi dumortierite, sejenis mineral, ia akan memiliki rona merah dan merah muda dan diklasifikasikan sebagai mawar kuarsa.
Batu kristal
Mindat.org menyatakan bahwa kristal batu adalah "ragam kuarsa yang transparan dan tidak berwarna." Ia juga dikenal sebagai berlian Alaska atau kristal gunung. Kristal batu tidak mengandung cukup banyak mineral untuk memengaruhi warnanya, sehingga tampak jernih.
Pembentukan
Ketika batuan cair, atau magma, mulai mendingin di bawah permukaan bumi, berbagai mineral yang ditemukan di dalam magma mulai mengkristal. Jika silikon dioksida mendingin hingga suhu di bawah 573 derajat Celcius, silikon akan mulai mengkristal menjadi kristal kuarsa atau batu. Tergantung pada konsentrasi mineral lain dalam silikon dioksida, berbagai jenis kuarsa akan terbentuk.
Penggunaan Industri
Kuarsa dan batu kristal digunakan dalam beberapa kapasitas industri. Mereka digunakan sebagai komponen untuk instrumen optik dan untuk membuat kaca. Silika dalam kristal ini juga digunakan dalam pengaturan beton. Menurut Geology.com, karena kuarsa memiliki sifat listrik dan tahan terhadap panas, kuarsa sering digunakan dalam produk listrik seperti ponsel dan perangkat navigasi.
Penggunaan Artistik
Kuarsa telah digunakan sepanjang sejarah kuno dalam seni dan patung. Beberapa dari potongan-potongan ini masih dibeli dan dijual hari ini. Asosiasi Arkeologi dan Antropologi menjual anting-anting kuarsa berumur 5.000 tahun dari Samaria kuno. Penulis Lois Fruen menyatakan bahwa kristal pasir kuarsa digunakan oleh orang Mesir untuk mengembangkan pembuatan kaca pada 1500 SM. Seniman kuno menganggap kaca sebagai bahan semi mulia karena jarang dan sulit dibuat.