Kontribusi Apa yang Dilakukan Avery terhadap Penemuan DNA?

Posted on
Pengarang: Laura McKinney
Tanggal Pembuatan: 5 April 2021
Tanggal Pembaruan: 14 Boleh 2024
Anonim
Griffith and Avery’s Experiment | Discovery of DNA as Genetic Info Carrier
Video: Griffith and Avery’s Experiment | Discovery of DNA as Genetic Info Carrier

Isi

Oswald Avery adalah seorang ilmuwan yang bekerja di Institut Penelitian Medis Rockefeller sejak tahun 1913 dan seterusnya. Pada 1930-an, ia memusatkan penelitiannya pada spesies bakteri yang disebut Streptococcus pneumoniae.Pada tahun 1940-an, dengan menggunakan bakteri ini, ia menyusun percobaan, yang dikenal sebagai percobaan Avery, yang membuktikan bahwa bakteri tanpa kapsul dapat "diubah" menjadi bakteri dengan kapsul dengan penambahan bahan dari strain yang diberi kapsul.

Penemuan itu disebut "prinsip transformasi" dan melalui eksperimennya, Avery dan rekan kerjanya menemukan bahwa transformasi bakteri disebabkan oleh DNA. Kontribusi Oswald Avery untuk sains DNA sangat besar karena penemuan ini. Sebelumnya, para ilmuwan berpikir bahwa sifat-sifat seperti ini dibawa oleh protein, dan bahwa DNA terlalu sederhana untuk menjadi gen.

Frederick Griffiths Bekerja

Averys bekerja setelah bergabung dengan Rockefeller Institute difokuskan terutama pada kapsul dari berbagai strain Streptococcus pneumoniae, karena dia pikir kapsul itu penting dalam penyakit yang disebabkan bakteri. Bahkan, ia menemukan bahwa strain tanpa kapsul tidak berbahaya.

Dia juga memperhatikan bahwa di Inggris pada tahun 1928, ilmuwan lain, Frederick Griffith, telah berhasil menghasilkan penyakit pada tikus menggunakan strain hidup yang tidak dikapsul. Mekanisme Griffiths melibatkan menyuntikkan tikus dengan strain hidup non-capsulated serta strain capsated yang terbunuh dengan panas. Menggunakan Frederick Griffiths bekerja sebagai dasar, Avery memutuskan untuk mencari tahu apa yang terjadi pada galur non-kapsul yang tidak berbahaya dari galur kapsul mati.

Langkah Pemurnian

Pada awal 1940-an, Avery dan rekan-rekannya Colin McLeod dan Maclyn McCarty pertama kali meniru pencapaian Griffiths dalam mentransfer kemampuan pembentukan kapsul dari strain kapsul mati ke strain non-capsulated hidup. Kemudian mereka memurnikan substansi yang mendorong transformasi. Melalui pengenceran yang lebih kecil dan lebih kecil, mereka menemukan bahwa hanya 0,01 mikrogram cukup untuk mengubah sel-sel hidup mereka menjadi sel-sel yang terlindungi.

Menguji Zat

Avery dan rekan-rekannya kemudian menilai karakteristik zat yang mentransformasikan. Mereka menguji susunan kimianya, seperti kandungan fosfornya, yang terdapat dalam DNA tetapi lebih sedikit pada protein. Mereka juga memeriksa substansi karakteristik penyerapan sinar ultraviolet.

Kedua tes ini menunjuk ke arah DNA sebagai zat pengubah, dan bukan protein. Akhirnya, mereka memperlakukan zat tersebut dengan enzim yang memecah DNA yang disebut DNAses, enzim yang memecah RNA yang disebut RNAses, dan enzim yang memecah protein. Zat ini juga memiliki berat molekul yang konsisten dengan DNA dan bereaksi positif terhadap uji Dische diphenylamine, yang khusus untuk DNA.

Semua hasil menunjuk ke arah substansi transformasi menjadi DNA, dan Avery dan rekan kerjanya mempublikasikan penemuan mereka dalam apa yang dikenal sebagai kertas Avery pada tahun 1944.

Oswald Avery Kontribusi untuk Ilmu DNA: Dampaknya

Para ahli genetika pada masa itu mengira bahwa gen terbuat dari protein, dan karenanya informasi itu dibawa oleh protein. Avery dan rekan-rekannya menggunakan percobaan Avery untuk menyatakan bahwa DNA adalah bahan genetik sel, tetapi juga mencatat dalam makalah mereka bahwa ada kemungkinan bahwa beberapa zat lain yang melekat pada DNA, dan tidak terdeteksi oleh eksperimen mereka, adalah zat pengubah .

Namun, pada awal 1950-an, penemuan dan temuan Oswald Avery dilakukan dalam lebih banyak penelitian tentang DNA, yang menegaskan bahwa DNA sebenarnya adalah molekul informasi sel, memungkinkan karakteristik struktural dan biokimiawi diwarisi dari generasi ke generasi.