Cara Menghitung Efisiensi Kerja

Posted on
Pengarang: Judy Howell
Tanggal Pembuatan: 27 Juli 2021
Tanggal Pembaruan: 10 Boleh 2024
Anonim
TUTORIAL ANALISIS BEBAN KERJA | Cara Menghitung Kebutuhan Jumlah Karyawan | PART I
Video: TUTORIAL ANALISIS BEBAN KERJA | Cara Menghitung Kebutuhan Jumlah Karyawan | PART I

Isi

Apa pun yang mengambil input dan menghasilkan output, apakah itu generator listrik atau sistem katrol sederhana, dapat diukur seberapa baik ia menggunakan pekerjaan yang dimasukkan ke dalamnya. Formula efisiensi kerja membantu Anda mengukur ini dan menilai efisiensi mesin apa pun.

Formula Efisiensi Kerja

Rumus untuk menghitung efisiensi kerja adalah rasio keluaran untuk memasukkan dinyatakan sebagai persentase. Untuk mesin, Anda dapat menentukan pekerjaan yang dimasukkan ke dalam mesin tergantung pada cara kerja mesin. Anda biasanya dapat menghitung pekerjaan dengan mengalikan jarak waktu gaya untuk gerakan.

Pastikan Anda menghitung input dan output mesin atau objek yang melakukan pekerjaan dengan tepat, serta mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti manusia yang mengoperasikan mesin.

Formula efisiensi kerja adalah efisiensi = keluaran / input, dan Anda dapat mengalikan hasilnya dengan 100 untuk mendapatkan efisiensi kerja sebagai persentase. Ini digunakan di berbagai metode pengukuran energi dan pekerjaan, baik produksi energinya maupun efisiensi mesin.

Contoh Perhitungan Efisiensi Kerja

Tali katrol yang menarik 10 pon berat 1 kaki dari tanah karena manusia menerapkan 6 pon gaya untuk menarik tali katrol 2 kaki memiliki kekuatan input dan output yang spesifik ini. Kekuatan manusia, kekuatan input, melakukan 6 pon kali 2 kaki kerja, atau 12 kaki-pon kerja. Gerakan mesin, gaya output, kemudian 10 pon kali 1 kaki kerja, atau 10 kaki-pon kerja.

Efisiensi kerja kemudian rasio output ke input dalam bentuk persentase. Ini akan menjadi 10/12, atau 0,83. Lipat gandakan dengan 100 untuk mengkonversi ke persentase, yang akan memberikan efisiensi kerja 83 persen.

Definisi Fisika Efisiensi Kerja

Rasio antara output pekerjaan dengan input digunakan sebagai ukuran efisiensi di banyak bidang fisika dan teknik. Para peneliti merasa berguna untuk menggambarkan persentase produk dan bahan habis pakai untuk suatu proses untuk menentukan bagaimana cara menghemat energi, daya, atau jumlah terbatas lainnya.

Menentukan rasio keluaran terhadap input memberi Anda gambaran tentang seberapa efisien sistem, proses, metode, jalur pipa atau apa pun yang digunakan.

Ketika menganalisis termodinamika mesin panas, misalnya, hasil kerja yang bermanfaat yang dapat diukur oleh mesin panas seperti mesin panas Carnot dapat mengukur pekerjaan yang dapat dilakukan mesin sebagai output dengan panas suhu tinggi yang digunakan mesin sebagai input.

Formula Efisiensi Kerja dalam Praktek

Fisikawan dan insinyur menggunakan efisiensi kerja ketika menentukan seberapa produktif dan konservatif-energi proses untuk rangkaian listrik (efisiensi listrik), mesin panas termal (efisiensi termal), proses radioaktif (efisiensi radiasi), proses lain termasuk mekanika kuantum (efisiensi kuantum).

Rasio sederhana antara keluaran dan masukan berarti para ilmuwan dan insinyur dapat menggunakan rumus matematika yang disederhanakan dan diuniversalkan untuk jenis efisiensi atau tujuan apa pun yang mereka butuhkan. Misalnya, Anda dapat menggunakan rasio daya yang dipancarkan antena dengan daya yang diserap di terminalnya ketika mendeteksi frekuensi radio sebagai ukuran efisiensi.

Efisiensi lebih umum dinyatakan sebagai persentase karena secara langsung membandingkan dua faktor, input dan output. Namun, ada beberapa kasus di mana efisiensi dapat diukur tanpa persentase seperti impuls spesifik, momentum dibagi massa untuk roket dengan mempertimbangkan bagaimana menggunakan propelan atau bahan bakar serta hambatan udara dan kekuatan lainnya. Impuls spesifik memberi fisikawan dan insinyur untuk menentukan daya dorong, efisiensi, dan ukuran penggunaan propelan saat merancang mesin.