Ketika larutan dari berbagai konsentrasi bercampur, konsentrasi campuran yang dihasilkan akan berbeda dari salah satu larutan awal. Molaritas adalah ukuran konsentrasi yang digunakan untuk larutan yang mengandung zat terlarut dan didefinisikan sebagai mol zat terlarut per liter pelarut. Untuk menghitung konsentrasi baru zat terlarut ketika dua larutan dengan jumlah berbeda dan molaritas berbeda bercampur, jumlah zat terlarut, dinyatakan dalam mol, disatukan dan ditempatkan dalam larutan dengan volume yang merupakan jumlah dari dua larutan yang dicampur.
Catat volume dan konsentrasi dari dua solusi awal. Anda harus tahu berapa banyak zat terlarut yang hadir sebelum pencampuran terjadi. Sebagai contoh, asumsikan bahwa tidak ada reaksi kimia yang terjadi pada pencampuran dan bahwa solusinya memiliki karakteristik sebagai berikut. Solusi 1 mengandung 50 mL 0,15 M HCl dan Solusi 2 berisi 120 mL 0,05 M HCl.
Hitung jumlah liter yang terkandung dalam Solusi 1 dan 2. Konversikan volume larutan dalam mL ke unit liter (L). Menurut contoh data, ada 50 mL Larutan 1. Bagilah 50 mL dengan 1000 mL untuk menghasilkan volume 0,05 L. Demikian pula, volume Larutan 2, 120 mL, menjadi 0,120 L.
Hitung jumlah mol HCl yang terkandung dalam Solusi 1 dan 2. Mol dapat dihitung menggunakan rumus berikut: mol = volume molaritas *. Sebagai contoh, mol jika HCl dalam Solusi 1 = 0,15 M * 0,05 L = 0,0075 mol. Untuk Solusi 2, mol HCl = 0,05 M * 0,120 L = 0,006 mol. Jumlahkan kedua nilai untuk mendapatkan jumlah mol. Dalam contoh ini, 0,0075 + 0,006 = 0,0135 mol HCl.
Jumlahkan volume solusi untuk menentukan volume akhir. Sebagai contoh, Solusi 1 adalah 0,05 L dan Solusi 2 adalah 0,120 L. Volume akhir = 0,05 L + 0,120L = 0,170 L.
Hitung molaritas akhir dari larutan campuran menggunakan persamaan molaritas = mol ÷ liter. Sebagai contoh, molaritas akhir adalah 0,0135 mol ÷ 0,170 liter = 0,079 M.