Isi
Hewan sabana Afrika mewakili keanekaragaman hayati yang ekstrem. Keterbukaan padang rumput tropis, dihiasi dengan beberapa pohon, membuatnya secara unik cocok untuk hewan bioma sabana. Mamalia berkuku dan kucing besar telah berevolusi untuk berlari sangat cepat melintasi dataran. Perburuan burung dan pemulung juga berkembang karena sifat luas dari daerah tersebut, karena mereka lebih mudah melihat mangsa atau bangkainya yang tersebar di seluruh padang rumput. Banyak dari hewan ini juga telah mengadaptasi fitur unik untuk menghadapi iklim yang keras di daerah tersebut. Misalnya, banyak yang telah belajar untuk mencerna rumput yang keras atau mencari tempat berlindung di bawah tanah.
Mamalia kuku kuku
Hewan savana Afrika termasuk banyak spesies mamalia berkuku. Bahkan, ia memiliki keanekaragaman hayati terbesar di antara mamalia berkuku dari semua bioma di dunia. Mamalia berkuku, yang juga disebut ungulat, telah berevolusi dengan kaki yang panjang dan kuat untuk berlari dengan cepat melintasi padang rumput tropis yang terbuka, serta sistem pencernaan yang tangguh yang mampu memproses sejumlah besar serat seperti rumput. Faktanya, sebagian besar dari makhluk ini memakan tanaman secara eksklusif, dan dengan demikian dikategorikan sebagai herbivora. Beberapa contoh hewan berkuku yang hidup di sabana Afrika adalah gajah, kerbau, rusa, zebra, jerapah, dan rusa kutub.
Tikus Afrika
Savana Afrika juga menampung beberapa spesies tikus yang berbeda. Karena suhu di sabana mencapai suhu setinggi itu, tetap di atas 70 derajat Fahrenheit bahkan di bulan-bulan paling dingin, banyak tikus kecil menggali di bawah tanah agar tetap dingin. Secara khusus, beberapa contoh tikus yang menggali lubang adalah tikus mol telanjang, yang telah berevolusi untuk memberi makan secara eksklusif pada umbi tanaman bawah tanah; Meerkat, omnivora yang hidup di koloni bawah tanah yang besar dan memakan banyak hal mulai dari tanaman hingga serangga hingga burung kecil; dan luwak kerdil, tikus kecil yang memakan serangga.
Kucing dan Karnivora Lainnya
Di mana pun herbivora yang merumput ada, karnivora juga akan ada di sana untuk memakannya, dan pada sabana Afrika. Secara khusus, Afrika adalah rumah bagi banyak kucing besar, termasuk singa, cheetah, dan macan tutul. Karnivora ini telah mengembangkan kecepatan dan kekuatan yang luar biasa untuk mengalahkan mangsanya — misalnya, cheetah, mamalia darat tercepat di Bumi, dapat berlari dengan kecepatan hingga 70 mil per jam, dan macan tutul dapat membawa mangsa dua kali lipat dari beratnya sendiri ke atas pohon. Selain itu, karnivora lain seperti anjing liar Afrika, juga menyebut rumah sabana.
Pemulung Savanna
Setelah karnivora membunuh, pemulung tiba di tempat kejadian untuk memberi makan sisa makanan atau bahkan mencoba mencuri pembunuhan baru dari kucing itu sendiri. Pemulung yang hidup di sabana Afrika termasuk serigala dan hyena, yang merupakan anjing, dan burung seperti burung hering kalkun. Kadang-kadang, hewan-hewan ini dapat bertindak sebagai predator, membunuh mangsanya sendiri, tetapi biasanya mereka menunggu, mencari sinyal yang menunjukkan bukti hewan mati.
Kelimpahan Burung
Keterbukaan sabana menjadikannya rumah yang cocok untuk burung. Tidak hanya burung-burung ini dapat mencari mangsa dengan mudah di padang rumput yang luas, mereka juga dibantu oleh burung-burung hangat yang melayang-layang di tanah yang membantu menjaganya tetap tinggi. Dan beberapa pohon yang tersebar di tanah di sini membuat lokasi sarang yang sangat baik. Faktanya, lebih dari 500 spesies burung hidup di Dataran Serengeti Afrika. Beberapa contoh penting termasuk burung unta, yang dapat mencapai ketinggian hingga 7 kaki; berburu burung seperti elang harrier dan burung sekretaris yang memiliki penglihatan luar biasa; dan burung weaverbird, yang menciptakan sarang anyaman besar dari rumput yang berlimpah.