Isi
Metode kuantitatif adalah alat yang digunakan ilmuwan sosial untuk menemukan hasil terukur dari berbagai fenomena, mengikuti urutan umum metode ilmiah, dari hipotesis hingga evaluasi. Menemukan alat kuantitatif yang tepat untuk mengukur sesuatu seperti efek warna cat di kamar anak-anak akan mempengaruhi jiwanya dapat menyebabkan perdebatan yang cukup besar, tetapi metode kuantitatif telah menjadi umum digunakan dalam bidang sosial seperti ilmu politik, sosiologi, psikologi dan antropologi, dan diterima sebagai cara terbaik untuk menguji kebenaran hipotesis di bidang-bidang tersebut.
Metode Statistik
Sebagian besar proyek penelitian kuantitatif memiliki komponen statistik, terutama dalam ilmu sosial dan ekonomi. Para peneliti mengumpulkan sampel data yang besar dan memanipulasi berbagai faktor berdasarkan hipotesis yang ada. Misalnya, jika Anda ingin mengukur pengaruh nutrisi pada kemampuan siswa untuk menyimpan bahan, Anda akan memanipulasi jumlah dan kualitas gizi sarapan yang dikonsumsi di seluruh sampel penelitian Anda. Survei opini dengan skala sikap lima atau tujuh poin juga merupakan alat yang umum. Bergantung pada metode statistik, berbagai metode regresi (linier atau non-linier, misalnya) diterapkan pada data untuk melihat apakah ada hubungan yang signifikan antara faktor dan hasil.
Teori Item-Response
Seberapa baik survei ini benar-benar bekerja sejauh memberikan hasil yang bermakna bagi pertanyaan yang ingin dijawab oleh peneliti? Di sinilah teori item-response (IRT) masuk. Menurut asumsi IRT, jika Anda melihat satu sifat tertentu, seperti tingkat membaca atau kekuatan perasaan tentang aturan pemukul yang ditunjuk, dan Anda menjaga pertanyaan Anda independen dan Anda dapat memberikan jawaban responden dengan cara matematis, maka penilaian Anda harus memberikan hasil yang valid dan bermakna.
Model Rasch
Model ini terutama bekerja dengan pengukuran karakteristik kepribadian, bakat dan sikap. Anda dapat menggunakan model Rasch untuk mencari tahu, misalnya, bagaimana perasaan seseorang tentang hak untuk memanggul senjata menggunakan kuesioner. Meskipun berguna untuk mengetahui satu sifat atau sikap tertentu, itu bukan alat yang ideal untuk digunakan jika Anda mencoba mengukur beberapa faktor sekaligus.
Efektif atau tidak?
Para peneliti yang skeptis tentang metode kuantitatif cenderung menunjukkan kompleksitas faktor dalam setiap situasi yang melibatkan penelitian dalam ilmu sosial. Misalnya, jika Anda akan mengukur pentingnya sarapan sehat untuk pembelajaran siswa, bagaimana Anda dapat mengisolasi pilihan antara Frosted Flakes dan All-Bran dari faktor-faktor lain yang mempengaruhi pembelajaran itu, seperti pola tidur, turbulensi emosional di rumah, perbedaan disiplin dan elemen lainnya? Mereka yang memperdebatkan metode kuantitatif bersikeras bahwa hasilnya bisa berharga jika peneliti memastikan gangguan minimal dari faktor luar.