Penebangan dan pengaruhnya terhadap ekosistem

Posted on
Pengarang: Monica Porter
Tanggal Pembuatan: 19 Berbaris 2021
Tanggal Pembaruan: 16 Boleh 2024
Anonim
Pengaruh Penebangan Liar terhadap Ekosistem Darat
Video: Pengaruh Penebangan Liar terhadap Ekosistem Darat

Isi

Pengelola lahan telah lama menggunakan pembalakan untuk memenuhi banyak kebutuhan manusia, termasuk bahan bangunan, tanah untuk pengembangan dan bahan bakar untuk rumah dan industri. Selama pemukiman Eropa, praktik-praktik penebangan merobohkan banyak hutan perawan yang ada di Amerika Serikat, termasuk 95 persen hutan perawan di negara bagian Wisconsin. Penebangan dan pengaruhnya terhadap ekosistem sangat kompleks.

Pengelolaan hutan

Dinas Kehutanan AS mengelola lahannya untuk memungkinkan penggunaan sumber daya terbarukan ini. Misi mereka melibatkan pengelolaan hutan untuk produktivitas mereka. Seringkali, penebangan menggantikan kekuatan alam yang akan berperan dalam ekosistem hutan. Misalnya, di beberapa ekosistem hutan, seperti hutan pinus ponderosa pra-Eropa, kebakaran intensitas rendah yang sering terjadi setiap 1 hingga 25 tahun, dengan kilat menjadi penyebab paling sering.

Manfaat

Manajemen memulihkan kesehatan hutan dengan beberapa cara. Penebangan membuka ekosistem untuk pertumbuhan tanaman baru. Penghapusan sampah mengurangi intensitas kebakaran di masa depan dengan mengurangi beban bahan bakar sehingga kebakaran mahkota yang menghancurkan yang membunuh semua umur tanaman di jalurnya dapat dihindari. Penebangan mendukung suksesi tanaman yang disesuaikan dengan ekosistem, sering kali menyingkirkan spesies non-asli yang mungkin mengambil alih habitat. Habitat di mana api sering terjadi termasuk spesies yang disesuaikan dengan keberadaannya. Misalnya, pinus jack mengandalkan api untuk mendorong kerucutnya terbuka. Rumput non-asli seperti brome tidak beradaptasi dengan api dan akan musnah.

Efek negatif

Jika dikelola dengan tidak tepat, penebangan dapat memiliki dampak lingkungan yang serius. Penebangan berpotensi menghilangkan habitat burung dan satwa liar lainnya yang menggunakan pohon untuk perlindungan, habitat bersarang, atau makanan. Burung hantu, misalnya, lebih suka pohon yang lebih tua dengan diameter lebih besar untuk rongga sarang. Jika penebangan terjadi di sepanjang tepian sungai, risiko banjir dan erosi meningkat, karena pohon-pohon ini membantu melabuhkan tanah di tempat Erosi juga terjadi melalui operasi penebangan itu sendiri. Truk besar yang digunakan untuk mengangkut pohon yang ditebang melakukan perjalanan di jalan yang tidak diperbaiki, yang meningkatkan erosi tanah dan memperparah efek buruknya.

Tebang habis

Ada perbedaan yang jelas dan penting antara penebangan hutan dan tebang habis. Pengelolaan hutan dapat memberi manfaat bagi hutan, sementara tebang habis menghancurkannya. Tebang habis sering dilakukan di hutan tropis untuk keperluan memanen kayu dan produk tanaman lainnya, serta membuka ruang untuk pengembangan. Efek lingkungan negatif berlimpah dan spesies tanaman langka atau terancam musnah. Tebang habis berdampak buruk terhadap satwa liar dengan mengurangi habitat.

Penebangan dan Perubahan Iklim

Penebangan dapat berdampak pada perubahan iklim dengan meningkatkan jumlah karbon dioksida bebas di atmosfer. Kehidupan tanaman menyimpan karbon dioksida di dalam jaringannya. Deforestasi sering berjalan seiring dengan api, yang melepaskan karbon dioksida yang tersimpan ini ke udara, menambah efek gas rumah kaca. Sebuah studi tahun 2009 di jurnal, Conservation Letters, menemukan hubungan antara penebangan dan kerentanan kebakaran.