Cara Menghafal Senyawa Ionik

Posted on
Pengarang: Robert Simon
Tanggal Pembuatan: 20 Juni 2021
Tanggal Pembaruan: 10 Boleh 2024
Anonim
Tata Nama Senyawa Kimia Kelas 10 • Part 2: Cara Mudah Mengingat Tabel Kation-Anion
Video: Tata Nama Senyawa Kimia Kelas 10 • Part 2: Cara Mudah Mengingat Tabel Kation-Anion

Isi

Mengucapkan nama-nama senyawa ionik mungkin tampak tugas yang menakutkan. Namun, ada beberapa aturan sederhana yang dapat Anda gunakan dalam menghafal senyawa ion yang paling sering ditemui dalam kimia. Senyawa ionik memiliki dua bagian: kation bermuatan positif dan anion bermuatan negatif. Dengan mengikuti aturan penamaan setiap bagian, Anda akan menemukan prosesnya sederhana dan mudah.

Penamaan Kation

    Tentukan apakah kation hanya memiliki satu muatan yang mungkin dengan melihat tabel periodik. Jika demikian, nama kation hanyalah nama senyawa. Sebagai contoh: NaCl adalah natrium klorida dan KOH adalah kalium hidroksida. Logam alkali yang paling sering ditemui adalah natrium (Na), litium (Li) dan kalium (K). Logam alkali tanah yang paling umum dijumpai adalah magnesium (Mg) dan kalsium (Ca). Logam lain yang hanya memiliki satu muatan termasuk aluminium (Al), seng (Zn) dan perak (Ag).

    Tentukan apakah kation adalah logam transisi. Beberapa logam memerlukan perubahan nama: Pb = timah hitam, Fe = ferr, Cu = cupr, Sn = stan. Anda dapat mengingat nama-nama ini dengan merujuk pada simbol mereka.

    Tentukan apakah kation memiliki dua kemungkinan muatan. Jika demikian, beri nama kation dengan muatan lebih rendah dengan suffix "-ous" dan muatan yang lebih tinggi dengan suffix "-ic." Sebagai contoh, Cu + adalah tembaga, Cu2 + adalah tembaga. Fe2 + adalah besi, Fe3 + adalah besi. Pb2 + adalah plumbus, Pb3 + adalah plumbic. Hg (2) 2+ bersifat merkuri, Hg2 + bersifat merkuri. Sn2 + stannous, Sn4 + stannic.

    Tentukan apakah kation tersebut adalah hidrogen. Jika demikian, itu hanya disebut "hidrogen." Misalnya, H2S adalah hidrogen sulfida.

Penamaan Anion

    Tentukan apakah anion adalah elemen tunggal bermuatan negatif. Jika demikian, beri nama dengan akhiran -ide. Misalnya: O = oksida, F = tepung, Cl = klorida, Br = bromida.

    Tentukan apakah anion adalah anion poliatomik dengan oksigen. Jika demikian, gunakan sufiks "-ate" untuk senyawa dengan oksigen lebih banyak, dan -ite dalam senyawa dengan oksigen lebih sedikit. Sebagai contoh: SO4 = sulfat, SO3 = sulfit, NO3 = nitrat, NO2 = nitrit.

    Tentukan apakah anionnya -OH. Jika demikian, itu dinamai hidroksida. Sebagai contoh: KOH adalah kalium hidroksida.

    Tentukan apakah anionnya adalah hidrogen. Jika demikian, itu dinamai "hydride." Sebagai contoh: LiH adalah lithium hidrida.

    Kiat