Cara Membuat Biogas

Posted on
Pengarang: Lewis Jackson
Tanggal Pembuatan: 10 Boleh 2021
Tanggal Pembaruan: 15 Boleh 2024
Anonim
CARA MEMBUAT BIOGAS DARI KOTORAN SAPI
Video: CARA MEMBUAT BIOGAS DARI KOTORAN SAPI

Isi

Biogas adalah jenis bahan bakar alternatif yang dapat diproduksi dari hampir semua jenis sampah organik, dari bahan baku lama hingga air limbah. Terdiri dari gas metana dan karbon dioksida, biogas diproduksi oleh bakteri yang menguraikan limbah organik dalam kondisi anaerob, atau bebas oksigen. Biogas adalah bahan bakar netral karbon, artinya tidak berkontribusi terhadap tingkat gas rumah kaca dan merupakan pengganti yang cocok untuk gas alam, yang merupakan bahan bakar fosil dan penyumbang efek rumah kaca. Aplikasi praktis biogas termasuk menghasilkan listrik untuk jaringan listrik, memanaskan, memasak, dan menciptakan tenaga uap.

    Buat bubur dengan mencampurkan bahan organik mentah dengan air dengan rasio yang sama menurut beratnya. Kosongkan bahan mentah ke dalam ember dan timbang pada timbangan. Isi ember kedua dengan air sampai beratnya sama dengan ember pertama. Campur bahan mentah dan air bersama-sama dan aduk sampai konsistensi merata tercapai.

    Tuang bubur ke dalam ruang fermentasi pabrik biogas. Tambahkan bahan penyemaian (limbah limbah) dalam jumlah kira-kira dua kali lipat dari bahan mentah berdasarkan volume. Misalnya, jika bahan baku Anda diisi satu ember, dua ember bahan penyemaian harus ditambahkan ke ruang fermentasi.

    Ukur pH bubur di dalam ruang fermentasi dengan pH meter. Agar bakteri anaerob berfungsi dengan baik, lingkungan yang sedikit basa diperlukan. PH netral adalah 7,0, apa pun di bawah yang dianggap asam, apa pun di atas yang dianggap basa. Koreksi pH dengan menambahkan lebih banyak air atau dengan hati-hati menambahkan sedikit kapur ke dalam bubur sampai pH yang diinginkan tercapai. Pantau dan jika perlu koreksi pH selama periode retensi, atau periode di mana biogas diproduksi dari bubur.

    Ukur suhu bubur menggunakan termometer Anda. Suhu ideal adalah antara tiga puluh dan empat puluh derajat Celcius di dalam ruang fermentasi, karena ini adalah kisaran suhu di mana bakteri anaerob paling aktif. Jika suhunya terlalu rendah, gunakan sumber panas kecil seperti pemanas ruangan atau jika Anda tinggal di iklim yang hangat, gali lubang di tanah dan lapisi dengan bahan isolasi dan letakkan tangki fermentasi di dalam lubang. Pantau dan jika perlu, perbaiki suhu selama periode penyimpanan.

    Campur bubur dengan mengaduk atau mengaduknya secara menyeluruh setidaknya sekali sehari selama periode penyimpanan. Panjang periode retensi tergantung pada beberapa faktor seperti suhu dan komposisi bubur. Namun, waktu retensi umum untuk jenis biogas ini berkisar antara dua hingga empat minggu.

    Kiat

    Peringatan