Interaksi Manusia Dengan Terumbu Karang

Posted on
Pengarang: Randy Alexander
Tanggal Pembuatan: 24 April 2021
Tanggal Pembaruan: 16 Boleh 2024
Anonim
The Crystal Reef: How Climate Change Is Affecting Our Oceans | 360 | TIME
Video: The Crystal Reef: How Climate Change Is Affecting Our Oceans | 360 | TIME

Isi

Terumbu karang adalah struktur di bawah air yang dibentuk oleh kalsium karbonat yang dikeluarkan oleh karang. Karang adalah koloni hewan laut kecil. Terumbu biasanya tumbuh paling baik di perairan yang hangat, jernih, dan cerah. Karang biasanya ditemukan di perairan yang mengandung sedikit nutrisi. Terumbu karang menyediakan rumah bagi lebih dari 25 persen kehidupan laut, meskipun mereka menempati kurang dari 1 persen dari dasar lautan. Manusia memiliki dampak besar pada terumbu karang baik melalui interaksi langsung maupun tidak langsung.

Praktek Merusak Dekat Terumbu Karang

Terumbu karang yang dekat dengan praktik manusia seperti penangkapan sianida dan penangkapan dinamit telah mengubah koloni terumbu karang yang semarak menjadi terumbu yang hanya memiliki sedikit kehidupan. Kekuatan destruktif dari penangkapan ikan dinamit dan sianida telah membalikkan koloni dan terumbu, yang berdampak buruk bagi kehidupan.

Manusia dan Polusi

Polutan yang dikembangkan manusia telah menyebabkan banyak kerusakan pada terumbu karang. Sebagai contoh, Great Barrier Reef di lepas pantai Australia berada di dekat lahan yang merupakan 80% lahan pertanian. Pupuk, herbisida, pestisida dan kontaminan lainnya mengalir ke laut dan memiliki konsekuensi negatif bagi terumbu karang. Air juga menjadi kurang jernih, yang menyebabkan terumbu karang tidak dapat memiliki paparan sinar matahari yang cukup untuk mempertahankan diri.

Perubahan Iklim yang Dipicu Manusia

Perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia telah menghasilkan peningkatan radiasi ultraviolet, anomali suhu laut dan peningkatan pengasaman laut. Tingkat radiasi ultraviolet yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan jaringan organisme karang. Suhu lautan mempengaruhi penyebaran penyakit di antara karang dan pemutihan karang. Peningkatan pengasaman laut menyebabkan pembentukan kerangka di banyak organisme, terutama karang yang mengeluarkan kalsium karbonat, berubah. Hal ini menyebabkan ketidakmampuan untuk melestarikan dan membentuk terumbu itu sendiri.

Menipisnya Kehidupan Laut

Karena 25 persen makhluk lautan bergantung dan berevolusi di sekitar terumbu karang, menipisnya terumbu karang menyebabkan penipisan kehidupan laut lainnya termasuk spesies ikan. Ini tidak hanya berdampak pada lautan, tetapi juga manusia, khususnya populasi yang sangat bergantung pada makanan laut untuk mendapatkan makanan.

Menyelam Dan Dampaknya

Menyelam di sekitar dan di dekat terumbu karang dapat berdampak besar pada terumbu karang. Penyelam yang menyentuh kepala karang dapat berdampak pada kesehatan kepala karang. Penyelam yang mengambil foto secara tidak sengaja dapat menabrak karang. Gelembung yang lepas dari masker pernapasan terperangkap dalam gua dan menggantung di terumbu dan dapat membunuh kehidupan laut yang lembut. Perahu-perahu yang membawa penyelam ke lokasi juga mencemari air di sekitar terumbu dengan produk minyak bumi, limbah dan sampah seperti kaleng aluminium, botol kaca dan kantong plastik. Operator yang tidak kompeten juga diketahui menabrak karang dengan kapal mereka.