Isi
Batuan mungkin tampak sangat keras, tetapi, seperti hampir semua hal lain di alam, akhirnya hilang. Para ilmuwan menyebut proses ini, di mana kekuatan alam mengkonsumsi batu dan mereka kembali ke endapan, pelapukan. Ada banyak bahan berbeda yang mengikis batu dari waktu ke waktu, termasuk air. Mengingat keberadaannya di mana-mana, air adalah salah satu agen pelapukan batuan yang paling umum, terutama ketika membeku dan meleleh seiring waktu. Namun, ada banyak agen pelapukan lainnya yang menggerogoti batu.
Pelapukan Mekanis
Ada tiga jenis pelapukan batuan, tetapi siklus beku-mencair termasuk dalam kategori pelapukan mekanis (juga disebut fisik). Menurut Georgia Perimeter College, pelapukan mekanik adalah proses di mana agen pelapukan aus pada batu tanpa mengubah susunan mineral atau struktur molekulnya (seperti yang terjadi dengan karat atau oksidasi). Sebuah batuan yang mengalami pelapukan secara mekanis identik secara kimiawi sebelum dan sesudah proses, hanya ukuran dan bentuknya yang berbeda.
Pelapukan Bekas Cuaca
Seperti yang dilaporkan Water Encyclopedia, air mengembang 9 persen ketika membeku. Ini membuat siklus beku-cair menjadi agen pelapukan yang kuat. Jika, misalnya, air merembes ke celah di batu, membeku semalaman dan kemudian mencair lagi di pagi hari, perluasan es di malam hari akan membuat retakan lebih besar. Di pagi hari, air itu akan meleleh, tetapi karena retakannya lebih besar, sekarang dapat mengambil lebih banyak air. Malam itu, volume air yang lebih besar ini akan mengembang, membuat retakan semakin besar. Seiring waktu, proses pembekuan ini dengan mudah menyebabkan potongan-potongan batu pecah menjadi fragmen yang lebih kecil.
Frost Wedging
Siklus beku-mencair adalah apa yang memberi air kemampuan untuk memecah batu, tetapi proses ini juga kadang-kadang disebut wedging es. Istilah mana pun dapat diterima.
Kekuatan Air
Namun, siklus beku-mencair bukan satu-satunya cara agar air bisa menggerogoti batu. Sungai dan aliran air dapat mengikis batu karena airnya membawa puing-puing dan endapan lain yang terus-menerus mengalir di atas permukaan batu, membuatnya turun. Salah satu contoh pelapukan batuan paling terkenal di dunia, Arizonas Grand Canyon, adalah hasil dari bentuk pelapukan air mekanik ini. Namun, air saja tidak memahat ngarai, seperti angin, serta proses kimia lainnya, berkontribusi pada kontur dan warna juga, menurut Arizona State University.
Proses pelapukan lainnya
Grand Canyon adalah hasil dari berbagai bentuk pelapukan yang menciptakan bentuk saat ini. Warnanya disebabkan oleh pelapukan kimiawi, di mana komposisi mineral sebenarnya dari batu itu pecah.
Bentuk lain dari pelapukan, pelapukan biologis, terjadi ketika makhluk hidup mengubah batu. Akar pohon dan tanaman, seperti halnya siklus pembekuan-leleh, mengeksploitasi celah di bebatuan, dan saat mereka tumbuh, mendorong bebatuan menjadi terpisah.