Isi
Reaksi kimia terjadi ketika dua atau lebih bahan berinteraksi dan berubah menjadi zat baru. Misalnya, ketika air dicampur dengan soda kue, molekul-molekul dalam dua reaktan menghasilkan natrium hidroksida dan asam karbonat yang mendesis. Desis dari karbonasi menunjukkan reaksi kimia yang dapat diamati secara empiris. Para ilmuwan menggunakan instrumen seperti spektrometer massa untuk mendeteksi reaksi kimia yang tidak selalu terlihat oleh mata.
Cahaya terang
Cahaya adalah produk sampingan dari beberapa reaksi kimia. Seringkali panas dan cahaya dihasilkan, seperti diilustrasikan oleh nyala api yang panas pada lilin. Reaksi chemiluminescent hanya menghasilkan cahaya. Barang-barang baru seperti tongkat cahaya dan gelang bercahaya anak-anak adalah contoh dari reaksi chemiluminescent. Membengkokkan dan mengguncang objek menyebabkan bahan kimia di dalam bereaksi dan menghasilkan cahaya. Emisi cahaya oleh organisme bioluminescent adalah jenis reaksi kimia yang terjadi secara alami yang terlihat pada kunang-kunang dan banyak organisme laut di bawah laut.
Mengendapkan
Reaksi kimia antara jenis cairan terlarut tertentu dapat menghasilkan sifat baru, seperti produksi bahan cair dan padatan yang berbeda yang disebut endapan. Bukti reaksi kimia dapat dilihat dalam bentuk partikel kecil yang tiba-tiba muncul dan mengendap di bagian bawah gelas kimia. Jika partikelnya kecil, endapan bisa tetap tersuspensi, membuat cairan tampak keruh. Sebagai contoh, sejumlah kecil natrium klorida cair yang ditambahkan ke perak nitrat menyebabkan reaksi kimia yang membentuk endapan perak klorida yang terlihat tersuspensi dalam natrium nitrat.
Perubahan warna
Reaksi kimia menyebabkan banyak perubahan warna dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, mengubah sinar matahari dan suhu di musim gugur mengurangi produksi klorofil hijau pada daun, memungkinkan pigmen bertopeng menjadi terlihat. Molekul adalah warna yang berbeda karena mereka menyerap jumlah cahaya tampak yang berbeda. Di laboratorium, perubahan warna mungkin jelas atau halus, tergantung pada konsentrasi kimia sampel. Colorimeter mengukur intensitas warna yang dihasilkan oleh reaksi kimia, yang berguna dalam menganalisis komposisi bahan.
Formasi Gas
Gelembung berbusa yang dihasilkan oleh gas karbon dioksida adalah tanda bahwa reaksi kimia telah terjadi ketika basa dicampur dengan asam. Misalnya, gelembung langsung terbentuk ketika baking soda ditambahkan ke zat asam seperti cuka. Hasil yang lebih dramatis dapat dilihat dengan menempatkan sepotong kecil kalium dalam wadah air dan menonton ketika kalium nyala api dan panah di permukaan karena produksi gas hidrogen ketika larut. Eksperimen ini membutuhkan tindakan pencegahan keamanan.
Pembakaran
Asap dan nyala api terlihat ketika zat-zat tertentu bereaksi di laboratorium. Banyak bahan kimia mudah terbakar dan berpotensi meledak, membutuhkan tudung asap kimia, teknik yang cermat, dan pengawasan yang tepat. Kesalahan tragis dapat terjadi, seperti kematian asisten laboratorium di Universitas California Los Angeles, yang pakaiannya terbakar pada 2008 ketika jarum suntik plastik yang ia gunakan rusak, memperlihatkan t-Butyl lithium yang mudah terbakar ke udara. Asisten lab tidak mengenakan jas lab pelindung dan menderita luka bakar parah.