Mengapa Bumi Tidak Menjadi Sangat Panas atau Dingin?

Posted on
Pengarang: John Stephens
Tanggal Pembuatan: 24 Januari 2021
Tanggal Pembaruan: 19 Boleh 2024
Anonim
Perjalanan dari Benda Terdingin ke Benda Terpanas di Bumi
Video: Perjalanan dari Benda Terdingin ke Benda Terpanas di Bumi

Isi

Ini mungkin tampak aneh, tetapi ketika musim dingin di Belahan Bumi Utara, Bumi paling dekat dengan matahari. Bulan, di sisi lain, tidak jauh dari Bumi, namun suhunya turun sangat rendah sehingga Anda membutuhkan pakaian luar angkasa untuk bertahan hidup di sana. Radiasi matahari saja tidak menentukan seberapa panas atau dingin sebuah planet. Beberapa faktor yang beruntung membantu menjaga Bumi agar tidak terlalu panas atau terlalu dingin untuk mempertahankan kehidupan.

Efek Rumah Kaca Ditinjau Kembali

Dengarkan debat tentang perubahan iklim, dan Anda mungkin mendengar frasa "efek rumah kaca." Meskipun benar bahwa gas rumah kaca menyebabkan pemanasan, gas-gas itu membantu menjaga Bumi agar tidak terlalu dingin. Ketika energi matahari menyerang planet di siang hari, tanah, jalan raya, dan benda-benda lainnya menjadi panas dan menyerap energi itu. Saat matahari terbenam, Bumi mendingin dengan mengeluarkan radiasi infra merah. Karena gas rumah kaca menyerap bagian dari radiasi ini, atmosfer menghangat dan membuat Bumi tidak menjadi terlalu dingin.

Karbon Dioksida: Teman atau Lawan?

Gas yang menghasilkan efek rumah kaca termasuk nitro oksida, metana, dan karbon dioksida, meskipun yang terakhir adalah yang paling banyak dipelajari oleh para ahli lingkungan. Badan Perlindungan Lingkungan A.S. melaporkan bahwa sejak sekitar 1750, "aktivitas manusia telah berkontribusi besar terhadap perubahan iklim dengan menambahkan CO2 dan gas-gas penangkap panas lainnya ke atmosfer." Tetapi proses alami seperti letusan gunung berapi juga berkontribusi pada konsentrasi karbon dioksida atmosfer. Temperatur Venus yang membara adalah salah satu contoh bagaimana sejumlah besar CO2 dapat meningkatkan suhu planet. Bulan memiliki suhu yang sangat rendah karena tidak memiliki atmosfer atau gas rumah kaca untuk melindunginya.

Gas Rumah Kaca Lainnya Melindungi Planet

Metana berkontribusi sekitar 30 persen dari efek rumah kaca, sedangkan nitro oksida berkontribusi 4,9 persen. Uap air juga merupakan gas rumah kaca, dan peningkatan jumlah itu membantu menghangatkan atmosfer. Uap air terjadi ketika air di Bumi menghangat dan berubah menjadi gas. Akhirnya, ia kembali ke tanah dalam bentuk air cair.

Hidup di Zona

Ketika para astronom mencari planet yang bisa menopang kehidupan, mereka mencari planet yang terletak di "zona layak huni". Ini adalah wilayah dekat bintang di mana air cair dapat ada. Bumi terletak di dalam zona layak huni yang tidak terlalu dekat dengan matahari dan tidak terlalu jauh. Pluto, misalnya, terlalu jauh dari matahari untuk memiliki air cair atau mempertahankan kehidupan.

Efek Awan Bengkak

Iklim bumi menyesuaikan diri sehingga energi yang datang dari matahari menyeimbangkan dengan energi yang meninggalkan planet ini. Refleksi dan emisi membantu menjaga planet agar tidak terlalu panas. Refleksi terjadi ketika bagian-bagian Bumi memantulkan energi matahari ke ruang angkasa. Awan, yang memiliki permukaan putih, mencerminkan sejumlah besar energi dan membantu mendinginkan planet ini. Awan tebal di ketinggian lebih rendah mencerminkan lebih banyak energi matahari daripada awan tipis di atmosfer atas.