Isi
Bersama dengan arakhnida, krustasea dan serangga termasuk dalam kelompok yang sama — artropoda. Dengan karakteristik fisik yang berbeda, seperti tidak adanya tulang punggung, eksoskeleton yang keras, kaki yang bersendi dan tubuh yang tersegmentasi, arthropoda mudah dibedakan dari kelompok hewan lainnya. Meskipun arakhnida mudah dibedakan dari arthropoda lain, terdapat perbedaan antara krustasea dan serangga, tetapi agak sulit untuk dikenali.
Bagian tubuh
Berbeda sebagian besar di bagian tubuh mereka, serangga, seperti semut, lalat, tawon dan capung, memiliki tubuh tri-segmen yang terdiri dari kepala, dada dan perut; krustasea, seperti kepiting, lobster, udang dan udang karang, hanya memiliki dua segmen tubuh - kepala dan dada. Kedua segmen ini bergabung bersama menjadi cephalothorax dan perut. Serangga memiliki tiga pasang kaki yang melekat pada daerah dada mereka. Crustacea memiliki lebih dari tiga pasang kaki - biasanya lima pasang di sebagian besar spesies; Namun, ini sangat bervariasi karena banyak spesies memiliki lebih banyak pasangan.
Habitat dan Adaptasi Terkait
Serangga ditemukan di hampir semua ekosistem di Bumi, dengan kelangkaannya adalah samudera. Sementara beberapa spesies, seperti kepiting kelapa, hopper pasir, kutu kayu, dan serangga pil berdiam di darat, krustasea umumnya ditemukan di wilayah perairan - dan biasanya samudera. Beradaptasi dengan habitatnya, banyak spesies serangga mengembangkan sayap - dua pasang untuk sebagian besar dan satu pasang untuk yang lain. Sistem trakea juga ada untuk bernafas. Sebaliknya, krustasea bernapas menggunakan mekanisme mirip insang.
Perbedaan Lainnya
Serangga biasanya memiliki sepasang antena. Kebanyakan krustasea tidak memiliki antena, tetapi yang memiliki antena akan memiliki dua pasang. Serangga biasanya memiliki mandibula untuk merobek makanan dan membantu pencernaannya. Crustacea memiliki chelicerae, atau cakar, di ujung kaki pertama mereka untuk melakukan hal yang sama.
Serangga Berevolusi Crustacea
Menekankan lebih banyak kesamaan daripada perbedaan antara serangga dan krustasea, serangga terkait erat dengan krustasea dan sering dianggap sebagai versi darat. Mengingat karakteristik umum, seperti penumpahan exoskeleton dan menetas dari telur, teori yang diterima mengenai perbedaan antara serangga dan krustasea terletak pada evolusi genetika. Beberapa perubahan - khususnya perubahan dalam segmentasi - terkait erat dengan perubahan gen Hox.