Isi
Sistem saraf manusia adalah sistem rumit yang menghubungkan neuron dan sel terkait. Sistem saraf memungkinkan kita untuk berpikir, bernapas, dan merasakan. Para ilmuwan mengkategorikan sistem saraf menjadi dua bagian utama: sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi (PNS). Bagian-bagian sistem saraf ini berbeda dalam struktur dan fungsi fisiologisnya.
Struktur Dasar
SSP terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, sedangkan PNS mencakup semua jaringan sistem saraf lainnya. Semua reseptor sensorik, neuron sensorik, dan neuron motorik adalah bagian dari PNS. Tulang tengkorak dan tulang belakang membungkus semua neuron SSP. Neuron dalam PNS tidak terbungkus dalam tulang; melainkan, mereka melakukan perjalanan atau berbaring di atas otot, organ, dan jaringan kulit. Kelompok-kelompok neuron terbentuk di CNS dan PNS. Dalam SSP, sekelompok neuron disebut nukleus. Dalam PNS, sekelompok badan sel dikenal sebagai ganglion, sedangkan satu bundel saluran neuron disebut saraf.
Fungsi
Tujuan utama SSP adalah untuk mengatur dan menganalisis informasi. Impuls sistem saraf berlari ke dan dari otak melalui sumsum tulang belakang. Area otak yang berbeda memproses informasi sensorik dan motorik, memungkinkan kita untuk mengamati dan bereaksi terhadap lingkungan kita. Tujuan utama dari PNS adalah untuk mengikuti perintah CNS. Neuron di PNS mengumpulkan informasi sensorik dari lingkungan dan menyampaikannya ke CNS. Setelah CNS memproses informasi, PNS merespons perintahnya dengan mengubah output motor.
Divisi
Otak dan sumsum tulang belakang dipecah oleh tujuan umum mereka. Sebagai contoh, otak terdiri dari otak besar, diencephalon, otak tengah dan otak belakang. Setiap wilayah otak melakukan serangkaian tugas tertentu. PNS dibagi menjadi sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom. Sistem saraf somatik terdiri dari saraf yang dikendalikan secara sadar yang menerima informasi sensorik dan menjalankan perintah motorik. Sistem saraf otonom beroperasi tanpa perintah sadar dari otak. Ini memantau detak jantung, aktivitas pencernaan, pernapasan, air liur dan gairah seksual.
Pertimbangan
Para ahli membagi sistem saraf ke dalam SSP dan PNS untuk mengklasifikasikan fungsi-fungsinya yang penting. Namun, kedua bagian sistem saraf bekerja bersama-sama dan sangat penting bagi kehidupan. Tanpa PNS, SSP tidak akan memiliki input sensorik untuk diproses, sehingga tidak mungkin bereaksi terhadap lingkungan. Demikian juga, PNS mengandalkan CNS untuk mengoordinasikan informasi dari bagian tubuh yang berbeda dan membuat keputusan tentang bagaimana Anda harus bereaksi dalam situasi tertentu. Dua bagian dari sistem saraf ini bekerja bersama secara sinkron untuk menciptakan pengalaman sadar kita tentang kehidupan sehari-hari.